Rasisme adalah suatu tindakan kebencian dan pengucilan suatu kelompok dan ras minoritas tertentu. Rasisme anti-Muslim ditujukan terhadap Muslim dan orang-orang yang dianggap Muslim. Mereka dibuat menjadi kelompok yang tampaknya homogen, yang kemudian digambarkan dan direndahkan sebagai golongan yang berbeda. Islam dipandang sebagai sesuatu yang tidak baik dan merugikan. Rasisme anti-Muslim memanifestasikan dirinya, antara lain, dalam sikap negatif terhadap Muslim dan “Islam”, diskriminasi terhadap Muslim dan dalam kejahatan Islamophobia. Prasangka buruk terhadap “Islam” tersebar luas hampir setengah dari masyarakat di Jerman. Hal ini merujuk pada pernyataan yang diungkapkan orang Jerman asli “Banyaknya Muslim di sini terkadang membuat saya merasa seperti orang asing di negara saya sendiri“. Pernyataan tersebut disurvei oleh sebuah lembaga otoritas di Leipzig, Jerman dari tahun 2020. Lebih dari seperempat dari mereka yang berani bicara juga percaya bahwa Muslim harus dilarang masuk ke Jerman.
Perempuan berjilbab adalah yang paling sering mengalami diskriminasi di Jerman. Mereka yang terkena dampak sangat sering melaporkan diskriminasi di tempat kerja, misalnya dalam proses lamaran atau pemecatan. Di tempat-tempat lain pun sama, seperti di tempat umum, di pasar, di perumahan, di sekolah atau ketika mencari posisi magang, umat Islam menyatakan bahwa mereka merasa dirugikan karena mereka memeluk Islam, khususnya wanita berhijab.
Wanita berhijab sangat terdampak dengan adanya diskriminasi dan rasisme anti-Muslim di Jerman. Menurut Forschungsinstituts zur Zukunft der Arbeit (IZA) atau Research Institute for the Future of Work, wanita Muslim yang mengenakan jilbab dengan nama Turki harus mendaftar empat kali lebih sering daripada pelamar yang sama-sama memenuhi syarat tanpa jilbab dan dengan nama Jerman untuk diundang ke wawancara. Perempuan khususnya yang secara teratur memakai jilbab juga melaporkan bahwa mereka tidak dipekerjakan karena diskriminasi. Sejak 7 Mei 2021, jilbab resmi dilarang digunakan oleh pegawai negeri di Jerman. Jilbab dianggap sejajar dengan segala hal berbau Nazi.