Apakah kamu pernah menulis daftar resolusi pada malam tahun baru dan akhirnya hanya jadi wacana belaka? Saya pernah mengalaminya. Namun seiring dengan berjalannya waktu akhirnya saya menyadari sesuatu. Bahwa membuat resolusi itu memang bagus, namun jika kita bertindak secara ekstrim biasanya otak kita cenderung merasakakan overwholemed.
Daripada sibuk membuat daftar resolusi besar yang akhirnya hanya akan membebanimu, mungkin sebaiknya kita bisa mulai dari melakukan perubahan-perubahan kecil yang bisa konsisten kita lakukan setiap hari.
Yuk intip, 10 perubahan kecil yang bisa mengubah hidupmu!
Untuk langkah diawal, ada baiknya kita harus mengetahui kebiasaan apa yang sehari-hari kita lakukan. Idealnya, kita punya catatan atas jadwal keseharian kita. Susunlah dari kegiatanmu setiap harinya, mulai dari prioritas teratas sampai prioritas terbawah.
Dalam sehari kita memiliki waktu hanya 24 jam. Kita bisa membaginya menjadi 3 kategori besar yaitu 8 jam bekerja, 8 jam untuk melakukan hal lainnya dan sisa 8 jam lainnya adalah waktu beristirahat. Maksimalkan 8 jam bekerja tersebut dengan list pekerjaan yang sudah kamu susun dari yang paling prioritas dahulu. Kemudian 8 jam setelah kamu bisa menyusun jadwal untuk hobby mu seperti berolahraga, kursus masak ataupun sekedar menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang terkasih. Dan 8 jam terakhir benar-benar maksimalkan untuk beristirahat alias tidur.
Dengan terbiasa menyusun jadwal harian, kita sudah punya pedoman untuk mengerjakan apa sepanjang harinya. Kita jadi memiliki waktu yang benar-benar efektif dan berkualitas. Cobalah untuk tetap taat pada jadwal yang sudah kita buat setiap harinya sampai benar-benar sudah menjadi kebiasaan yang melekat.
Hidup ini hanya singkat. Mari isi pengalaman hidupmu dengan sesuatu yang berharga selain benda material. Daripada menghabiskan waktu dengan membeli benda-benda mahal, alangkah lebih berartinya jika dana tersebut dialokasi untuk sesuatu yang memorable seperti travelling bersama keluarga ketempat yang sama sekali baru bagi kalian.
Itu akan menjadi suatu kenangan indah dikemudian hari. Karena pada akhirnya semua pencapaian kita semasa hidup adalah bukanlah seberapa banyak yang jumlah harta kita, melainkan seberapa banyak pengalaman hidup yang telah kita jalani.
Happiness resides not in possessions, and not in gold, happiness dwells in the soul
-Democritus
Mel Robbins dalam bukunya yang berjudul “The 5 Second Rule” mencetuskan tentang Praktik 5 Detik ini, dimana ketika kamu merasa malas namun sebenarnya kamu tahu harus mengerjakan hal itu saat ini juga, maka hitung mundur dari 5 hingga 1, lalu langsung bergerak dan melakukannya. Hal ini memicu insting dan bawah alam sadar kita untuk segera melakukan sesuatu dalam waktu 5 detik, dan otomatis mau tidak mau kita akan langsung mengerjakannya. Dengan cara ini, dapat dipastikan kamu tidak akan menunda-nunda pekerjaan lagi.
Cobalah untuk lebih dekat dengan alam. Mulai dari sekedar menanam tumbuhan bunga atau pun sayuran yang bisa kamu konsumsi sehari-hari, meskipun hanya dilahan terbatas. Coba juga untuk mulai mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan daripada hewani. Selain lebih menyehatkan ditubuh, mengonsumsi makanan plant-based bisa lebih membuat pemikiran lebih jernih.
Tidak perlu terburu-buru untuk mengubah pola makan ini. Dalam seminggu mungkin kamu bisa mengonsumi makanan plant-based selama 5 hari dan 2 hari kemudian kamu bisa mengonsumsi produk hewani lagi. Ini biasanya disebut flexitarian. Cobain deh!
Tidur adalah senjata utama manusia untuk mencapai hari yang produktif dan maksimal, tentunya setelah makan. Tidur yang disarankan para ahli adalah minimal 7 jam dan maksimal 9 jam setiap harinya.
Pastikan kamu tidur di jam yang teratur agar pada saat bangun kamu bisa lebih fresh dan semangat untuk bekerja. Kalau tidur malammu terganggu, sudah dapat dipastikan kegiatanmu satu hari berikutnya akan kacau. Hal tersebut akan terus menerus berlanjut bagaikan lingkaran setan.
Mengenal diri sendiri adalah aset yang paling mahal. Diri kitalah yang paling sering menemani kita. Sering-seringlah bermeditasi dan bertanya kepada diri sendiri apa sebenarnya yang kita sukai dan kita ingini dalam hidup ini. Luangkan waktu 5 menit sampai 10 menit setiap harinya untuk berkontemplasi dengan diri sendiri.
Dan yang paling penting adalah berdamailah dengan masa lalumu. Lepaskan dan maafkan agar kita menjalani hidup ini dengan lebih ringan.
Jangan lagi mau memilih sebuah pilihan yang dipilihkan orang lain untukmu. Cobalah untuk berani memilih pilihan untuk dirimu sendiri. Tidak ada yang lebih tahu apa yang paling terbaik untukmu kecuali dirimu sendiri.
Bahkan orangtua dan saudara sekalipun bukanlah yang paling tahu apa yang paling kita inginkan dan paling kita perlukan untuk hidup kita. Beranilah berpendapat dan mandiri berdiri dikaki sendiri.
Media Sosial bisa membuat kita menjadi FOMO. Namun, media sosial bisa membantu kita untuk mendapat inspirasi. Sortir influencer yang benar-benar bisa menjadi inspirasi atau motivatormu. Follow lah hanya orang-orang yang kamu anggap bisa membawamu kedalam perubahan yang lebih positif. Kamu tidak perlu tahu semua hal!
Apapun cita-cita mu, perjuangkanlah itu. Besar ataupun kecil tidaklah penting. Jika kamu ingin punya body goals, perjuangkan! Jika kamu ingin karier yang lebih baik, kejarlah itu sampai dapat. Jika kamu ingin memiliki rumah tangga yang bahagia, buatlah bahagia.
Kita harus menjadi orang yang tahu apa yang mau diperjuangkan dihidup ini. Jangan mau hanya hidup sekedarnya saja, menjalani aktivitas dari hari ke hari tanpa tahu goals apa yang ingin dicapai. Kalau perlu buat mapping dan journaling khusus untuk memetakan tujuan hidupmu itu. Komitmen lah pada apa yang ingin kamu perjuangkan!
Yang terakhir adalah yang paling sulit. Menanamkan mindset untuk tidak silau dengan buru-buru mengejar hasil tanpa memikirkan sebenarnya niat dari yang dihasilkan tersebut adalah yang paling susah. Kita sebagai manusia memang cenderung suka buru-buru melihat apa yang akan kita dapat dari mengerjakan sesuatu hal daripada mengetahui apa sebenarnya niat ataupun motif kita mengerjakan hal tersebut. Fokuslah untuk pada pencapaian yang sifatnya jangka panjang, daripada buru-buru mencapai sesuatu tapi tidak untuk jangka panjang.
Demikianlah perubahan kecil yang bisa kita terapkan sehari-hari. Kebahagiaan tidak selamanya harus berupa kesuksesan duniawi. Suksesmu belum tentu takaran kesuksesan untukmu, begitu pun sebaliknya. Mulailah perubahan dari hal-hal kecil seperti perubahan kecil atas pemikiran-pemikiran yang sudah kita uraikan diatas.
Selamat berproses!