Pernikahan dan acara kondangan merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.
Namun, ada satu masalah yang jarang disorot, yaitu umur pakai busana kondangan di Indonesia yang cenderung pendek.
Banyak orang yang terjebak dalam tren sosial media, di mana mereka membeli baju kondangan hanya untuk satu kali pakai demi tampil sempurna di foto-foto acara.
Orang-orang cenderung enggan menggunakan pakaian kondangan yang sama setiap minggunya, karena mereka selalu ingin terlihat up to date di sosial media.
Belum lagi jika terdapat dress code yang ditentukan oleh pengantin atau tuan rumah acara. Misalnya, jika ada dress code merah, dan orang-orang tidak memiliki baju merah, mereka cenderung membeli busana baru demi mencocokan dress code.
Padahal busana merah belum tentu akan mereka kenakan lagi di masa depan.
Ilustrasi bridesmaids dengan dress code (unsplash.com/ Devone Divine) |
Jumlah acara kondangan di Indonesia sangat masif. Selain karena Indonesia memiliki populasi umur produktif yang melimpah, budaya Indonesia juga cenderung mendukung pesta pernikahan yang mengundang banyak orang.
Budaya ini menyebabkan umur pakai busana yang pendek, sehingga menambah limbah tekstil di Indonesia.
Padahal, Pada tahun 2022, berdasarkan data dari SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) KLHK, jumlah limbah tekstil diestimasi mencapai 1,7 ribu ton per tahun.
Dalam artikel ini, kami akan membahas masalah umur pakai busana kondangan di Indonesia yang cenderung pendek dan memberikan beberapa strategi untuk menyiasatinya.
Dengan mengadopsi strategi ini, kita dapat memperpanjang umur pakai busana kondangan dan berkontribusi pada keberlanjutan (sustainability) lingkungan.
Ilustrasi busana bridesmaids (Sumber: unsplash.com/ Katelyn MacMillan) |
Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dan pemborosan adalah dengan menyewa atau meminjam busana kondangan.
Saat ini, sudah banyak tersedia platform penyewaan atau peminjaman busana kondangan yang memudahkan kita untuk mendapatkan pilihan yang sesuai dengan selera tanpa harus membeli yang baru setiap saat.
Tidak hanya di gerai offline, jasa penyewaan baju sekarang sudah banyak tersedia secara online. Bahkan dalam beberapa kasus, Saya pernah menemukan orang yang menyewakan pakaiannya melalui e-commerce.
Selain itu, penyewaan pakaian ini bisa jadi bisnis yang minim modal, lho. Cukup dengan mengiklankan foto dan / atau video pakaianmu yang jarang Anda gunakan. Kemudian posting foto dan / atau video tersebut ke sosial media, website, atau e-commerce.
Dengan begitu, Anda akan mendapatkan untung, memudahkan orang lain, sekaligus berkontribusi mengurangi limbah tekstil.
Jangan lupa, jika Anda meminjam atau menyewa pakaian dari platform lain, perhatikan pemakaiannya. Terapkan etika dalam menjaga pakaian tersebut, dan usahakan untuk mengembalikannya dalam keadaan semula.
Baca juga: 5 Tips Memilih Pakaian Traveling dengan Fashion Ramah Lingkungan
Contoh bahan baju yang awet dengan desain klasik dan warna netral (Sumber: unsplash.com/ Andre Hunter) |
Salah satu faktor yang memengaruhi umur pakai busana kondangan adalah bahan dan desainnya. Saat memilih busana kondangan, perhatikan bahan yang tahan lama dan mudah dirawat.
Selain itu, pilih juga desain yang klasik dan tidak terlalu terikat dengan tren mode sementara. Dengan memilih bahan dan desain yang tahan lama, kita dapat memaksimalkan penggunaan busana kondangan tanpa harus sering-sering membeli yang baru.
Berikut contoh material pakaian yang terkenal tahan lama alias awet:
Ilustrasi busana bridesmaids (Sumber: unsplash.com/ Briana Autran) |
Strategi lain yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan mix and match busana kondangan yang sudah kita miliki.
Alih-alih membeli baju baru setiap kali ada acara kondangan, cobalah untuk mix and match atau memadupadankan busana. Misalnya, tambahkan belt atau sabuk pada outwear agar lekuk pinggang lebih tegas.
Anda juga bisa memadukan busana dengan aksesori lainnya untuk memberikan sentuhan segar pada tampilan Anda.
Jika Anda memiliki keterampilan menjahit, Anda juga dapat mengubah potongan atau gaya busana kondangan yang sudah ada agar terlihat baru.
Misalnya, memotong panjang rok atau mengubah model lengan pada gaun. Dengan mengasah keterampilan menjahit, Anda dapat menciptakan desain yang unik dan sesuai dengan selera Anda.
Melalui mix and match dengan dibalut kreativitas, Anda dapat memperpanjang umur pakai busana kondangan Anda tanpa harus selalu membeli baru.
Mix and match busana lama adalah langkah yang efektif untuk mengurangi pembelian busana baru yang tidak hanya berdampak positif pada kantong, tetapi juga pada lingkungan dengan mengurangi limbah tekstil.
Jadi, berikanlah sentuhan yang lebih personal pada busana Anda dan tunjukkanlah bahwa gaya tidak harus selalu mengikuti tren terbaru. Daripada menjadi followers alias pengikut tren, kenapa tidak Anda coba membuat untuk menciptakan tren busana sendiri?
Baca juga: Mengenal Batik Ramah Lingkungan, Kombinasi Sempurna Budaya dan Alam Indonesia
Umur pakai busana kondangan di Indonesia memang cenderung pendek karena tren sosial media dan keinginan untuk tampil sempurna setiap kali menghadiri acara.
Seperti yang dilansir dari blog Laruna Indonesia Fashion Forum, tidak perlu enggan atau sungkan untuk menjadi outfit repeater (pengguna outfit yang sering mengulangi pemakaian suatu outfit).
Anda bisa pergi ke halaman website Laruna untuk memperdalam pengetahuan terkait slow fashion dan sustainable fashion.
Dengan menyewa atau meminjam busana, memilih bahan dan desain yang tahan lama, serta melakukan mix and match busana yang sudah kita miliki, kita dapat menyiasati masalah ini dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Mari kita ubah pola konsumsi kita menjadi lebih bijak dan bertanggung jawab. Dengan tindakan sederhana ini, kita dapat memperpanjang umur pakai busana kondangan dan merayakan acara kondangan dengan sustainable fashion.
Anda suka menulis dan memiliki passion for fashion? Yuk, coba salurkan bakat menulismu dan pengetahuan fashionmu dengan mendaftarkan diri sebagai kontributor penulis artikel untuk website Laruna, dengan meng-klik link di bawah ini:
https://laruna.id/contributor/