Aku penyuka light packing traveling. Sebisanya cukup bawa satu tas aja biar nggak rempong ngurus banyak bawaan.
Hal ini mungkin mudah bila traveling sendiri. Beda cerita kalau traveling bersama keluarga plus bawa anak bayi. Aku sering dengar para ibu berkata rempongnya udah kayak mau pindahan saking banyaknya perkakas yang wajib diangkut juga.
Hal itu sempat jadi dilemaku juga saat pertama kali mudik ke Solo membawa anak kami yang saat itu masih berusia 3 bulan.
Aku sangat ribet mikirin berbagai keperluan bayi yang harus dibawa. Termos air, botol susu sampai pompa ASI dan kantong ASIP. Belum pakaiannya, pampers dan obat-obatan buat berjaga-jaga. Aku berpikir keras bagaimana bisa tetap bisa packing dengan ringkas.
Saat itu kami yang rencananya mudik hanya satu Minggu merasa perlu untuk bawa barang 2 tas besar. Itupun udah di tekan sekuat tenaga biar tasnya bisa ditutup.
Saat kami tiba di Solo dan balik lagi ke Jakarta, aku sadar bahwa banyak barang yang sebenarnya aku tak perlu bawa. Pampers tak perlu bawa sebanyak itu karena di sana juga bisa beli. Botol susu dan pompa asi juga tak perlu bawa karena selama di sana aku bisa menyusui langsung.
Jadi harusnya packingnya bisa lebih ringkas.