Hidup berpindah-pindah sejatinya sudah saya alami, jauh sebelum saya menikah. Mulai dari kuliah hingga lulus dan bekerja dulu, saya bahkan pernah pindah indekost hingga 6 kali, sebelum akhirnya menikah dan memulai journey pindah-pindah bersama suami.
Karenanya, bisa dibilang saya sudah sedikit banyak familier dengan keadaan hectic pas mau pindahan, hingga sampai di tempat baru.
Kalau pindahan ala anak indekost lajang mah gampang, barangnya masih muatlah jika memesan sebuah taksi online.
Itu yang terjadi pada saya dahulu, setiap kali pindah indekost, saya hanya perlu memanggil taksi dan memuat barang saya ke indekost baru.