Bahagia. Bagi sebagian orang, bahagia itu dicari sampai ke ujung dunia. Bagi sebagian lagi, bahagia sudah berada dalam genggaman tangan meski hidup dengan beralaskan koran. Sungguh, betapa bahagia adalah kata yang singkat tapi njlimet. Haha.
Setiap orang tentu memiliki versi bahagianya masing-masing. Dan sebagai manusia yang baik, hendaknya kita juga menghargai kebahagiaan orang lain, bagaimana pun bentuknya. Karenya kenyataannya, di era kecanggihan digital seperti sekarang ini, sebagian kita mungkin belum bisa menghargainya.
Baru melihat status teman yang jalan-jalan (lagi) di whatssap misalnya, hati kita setengah berbisik, ‘ishh pamer terus sih’. Atau melihat status teman kita dengan postingan menu nya yang simple, yakni sambel dan lalapan segar plus tempe goreng, mungkin hati kita juga berbisik, ‘ish, kaya gitu aja diposting’. Wkwk. Hati oh hati. Semoga hati kita terjaga dari yang demikian, ya. Biarkan orang lain bahagia dengan caranya masing-masing.