Hallo allemaal, hoe gaat het? Semoga sehat selalu dan masih optimis dalam mengejar beasiswa ya. Di postingan kali ini, aku mau membahas kenapa sih meskipun ada 195 negara di dunia dan 33 negara di Eropa, aku memilih untuk melanjutkan studi di Belanda? Buat kamu yang masih bingung menentukan negara tujuan, bisa disimak ya. Siapa tahu bisa membantu memantapkan pilihan. Karena ini akan menentukan strategimu dalam mengejar beasiswa. Beda negara, beda kebijakan.
Bukan rahasia lagi kalau ketersediaan beasiswa biasanya jadi salah satu pertimbangan utama. Nah, di Belanda, kamu ngga perlu khawatir karena banyak sekali peluang beasiswa yang tersedia. Ada beasiswa pemerintah seperti LPDP (Indonesia), OKP (Belanda), Dikristek-LPDP-OKP/StuNed Cooperation Scholarship (kerjasama pemerintah Indonesia-Belanda).
Selain itu, ada juga beasiswa dari universitas-universitas di Belanda yang dikoordinasi oleh Nuffic Neso seperti OTS Indonesia, beasiswa mandiri universitas Belanda seperti University of Twente Scholarship, atau beasiswa joint masters seperti Erasmus Mundus. Aku pribadi akhirnya dapat University of Twente Scholarship.
Buat kamu yang ingin mengurangi saingan dengan tidak menyasar English-speaking country, tapi ngga mau ribet belajar bahasa Jerman, Perancis, Jepang atau bahasa lain lagi, Belanda adalah pilihan tepat. Banyak sekali kelas yang pakai bahasa Inggris sebagai pengantar. Aksen pengajarnya juga sangat mudah dipahami. Nyaris seperti native. Jadi, kamu tetep bisa lanjut kuliah tanpa harus ikut kelas persiapan bahasa selama setahun lagi, cuma tinggal fokus ke persiapan bahasa Inggris. Hemat waktu dan tenaga bukan?
Baca juga: Tips Persiapan IELTS untuk Berburu Beasiswa
Kenapa lebih mudah untuk adaptasi? Karena masyarakatnya mayoritas sangat fasih berbahasa Inggris. Jadi, kalau ngga bisa bahasa Belanda pun, kamu tetap masih bisa bertahan hidup dengan mudah ngono lho. Tetep bisa ke supermarket, kalau nyasar karena Google Map masih bisa tanya orang dan selamat sampai tujuan juga. Kalau sakit terus ke dokter juga ngga perlu pakai google translate.
Bahkan nih ya, aku sering juga ketemu orang Belanda yang bisa bahasa Indonesia. Kalau aku ke pasar di hari Selasa/Sabtu, aku belanja pakai bahasa Indonesia. Karena semua pegawainya bisa bahasa Indonesia! WOW banget kan?