“Selamat ulang tahun Ayah yang ke-52”. Tiga hari yang lalu, tepat saat ayahku berulang tahun aku mengirimkan pesan itu. Kalau diingat-ingat, ini kali pertama aku mengucapkan selamat ulang tahun secara personal ke beliau. Sebenarnya bukan hal yang terlupakan, aku selalu mengingat tanggal-tanggal ulang tahun dari orang tua dan adikku. Tapi, tidak memiliki kebiasaan dan kedekatan yang sedekat itu ke ayah membuatku selalu mengurungkan niat untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun.
Membicarakan soal kedekatan anak perempuan dengan ayahnya, pada umumnya adalah hal yang lumrah kalau keduanya saling dekat dalam satu keluarga. Tapi aku tidak merasa demikian. Bisa jadi karena faktor aku yang sudah merantau mulai dari SMP, atau.. karakter ayahku yang cenderung kaku membuatku sungkan untuk “manja-manja” atau sekedar bercanda dengannya.