fbpx

Review YUNI (2021): Refleksi Melawan Belenggu Patriarki

20 December, 2021

Yuni adalah potongan remaja yang dituntut terlalu banyak, diharapkan bertumbuh tapi tidak diberi jeda dan ruang untuk tumbuh. Yuni dan teman-teman perempuannya diharuskan kawin setelah lulus sekolah, karena mempunyai perawan tua itu adalah aib. Mereka menikah tapi juga tak dibekali pendidikan seks dan rumah tangga.

Kamila Andini berhasil memperlihatkan perlawanan seorang Yuni sebagai simbol teriakan perempuan Indonesia di tengah gempuran budaya patriarki. Anggapan konservatif budaya ketimuran tentang jargon perempuan hanya boleh berada di ranah sumur, dapur, kasur.

Menonton Yuni seperti mendengar jeritan setiap perempuan, bahwa kami pun masih punya mimpi, kami berhak bersuara bahkan terbang sangat tinggi. Film ini memang tak akan menjawab masalah-masalah tragisnya perempuan di negeri ini. Setidaknya Yuni mewakili kami para perempuan, bisa menunjukkan representasi dan mengangkat beragam masalah fundamental di tengah belenggu budaya patriarki.

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Lintang Gumilang
Seorang ibu dengan tiga anak yang suka menulis, dan berbagi uneg-unegnya di Rumah Senja. Senang berbagi dan terus belajar mengembangkan potensi diri.

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram