Oleh: Nurul Rabiatul Adawiyah
Sobat, tau nggak kalau perempuan itu sangat di muliakan dalam Islam. Bahkan Islam memandang bahwa perempuan itu sebuah kehormatan yang kudu dijaga. Tidak boleh asal-asalan atau seenaknya memperlakukan perempuan.
Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa perempuan adalah tonggaknya sebuah peradaban. Karena perempuan lah lahirnya generasi gemilang, bahkan ada sebuah pepatan mengatakan ‘jika perempuan rusak maka rusaklah negara’.
Begitu pentingnya peran perempuan sampai-sampai Islam itu membuat tutorial untuk bisa menjaga diri kaum hawa ini 😁😁 Islam memerintahkan kepada perempuan untuk menutup aurat secara sempurna, mengatur interaksi laki-laki dan perempuan, perempuan tidak boleh sembarangan di sentuh, tidak boleh sembarangan mata memandang. Semua aturan itu Allah ciptakan untuk bisa menjaga perempuan. So, perempuan bagaikan mutiara dan berlian dalam Islam.
So, yang namanya mutiara yah sob pasti ditempatkan di tempat yang special. Hayooo siapa niiih yang bangga jadi perempuan. Hehe
Tapi kalau saat ini kita telusuri lebih jauh masih banyak banget perempuan yang tidak mengambil tutorial yang Allah kasih tadi sebagai patokan dalam menjalani hidup.
Walhasil..
perempuan yang tadi seolah harganya mahal kini terlihat lebih murah bahkan hampir tidak ada nilainya. Loh..loh kok bisa gitu kak?
Coba deh teman-teman cek misalnya dilingkungan sosial, sekolah, bahkan mungkin dunia maya. Banyak banget tuuu. Perempuan-perempuan tidak menutup aurat, joget-jogettan, pacaran. seperti kasus yang baru-baru ini terjadi di banten seorang siswi menjadi korban pembunuhan oleh kekasihnya lantaran sang kekasih merasa panik ketika mengetahui fakta kekasihnya ini sedang hamil
Si korban meminta sang kekasih untuk bertanggung jawab terhadap kehamilannya, karena merasa belum siap sang kekasih pun mencekik lehernya hingga tidak bernyawa, merasa tidak puas sampai disitu kekasihnya pun melempar batu tepat dibagian kepala si korban kemudian mematahkan kakinya hingga putus.. yaAllah ngeriii banget..!!
Tau kan sob, kasus seperti ini terjadi berawal dari pacaran, walau yah, nggak semua yang berpacaran bakal zina tapi pacaran itu merupakan gerbangnya zina, jadi jangan main-main di gerbang ini sob. Untuk itulah Allah kasih aturan itu agar kita jauh dari maksiat.
Tapi kalau misalnya para generasi muslimah banyak yang pacaran, joget-jogettan, bakal jadi apa generasi negeri ini.
Tau nggak sob, sebelum Islam datang perempuan dulu sama sekali nggak ada harganya, itu bisa kita lihat kembali sejarah pada masa peradaban yunani kuno saat itu perempuan tidak memiliki peran dalam kehidupan sehari-hari. Dulu perempuan hanyalah sebagai objek seksual dalam protitusi, perempuan juga seringkali dianggap rendahan dan makhluk kotor sumber bencana dan juga penyakit.
Tidak hanya yunani, mesir juga tak kalah kejam terhadap perempuan. Setiap bayi-bayi perempuan lahir selalu dianggap sebagai roh-roh jahat, perempuan dianggap sebagai tanda dari syeitan.
Dulu di Eropa pada abad ke-5 mereka memiliki tradisi yang bernama coveture yang dimana para suami menjadikan istri-istri mereka di lelang dipasar seperti barang. Yang paling menyedihkan dan terasa begitu hina, wanita-wanita dijajarkan ditempat yang tinggi seperti panggung. Sementara leher mereka di ikat. Para suami mereka lah yang memegang ikatannya Kadang tali-tali itu diikatkan di pergelangan tangan atau pinggang. Lelang terus berlangsung hingga ada suami baru yang membelinya dengan harga yang disepakati. Berpindahlah kepemilikan.
Tradisi ini terus berlangsung hingga abad ke-18 dan 19. Para suami menganggap hal ini sebagai solusi dari rumah tangga yang mengecewakan. Sebenarnya, pada tahun 1690 sudah ditetapkan aturan perceraian oleh parlemen. Namun cara ini dianggap memakan waktu yang lama dan menghabiskan banyak dana.
Puncak tradisi ini terjadi pada tahun 1780 dan 1850. Saat itu, di Brimingham, Inggris, sekitar 300 orang istri dijual. Sebenarnya wanita-wanita ini menolak diperlakukan demikian, namun tidak ada undang-undang yang melindungi mereka. Yang membela hak-hak asasi wanita.
Namun setelah Islam datang semuanya menjadi terbalik, begitu islam datang perempuan diangkat kedudukannya, diberi kebebasan, kedudukannya tidaklah berbeda dengan laki-laki dalam segi hak dan kewajiban.
Allah berfirman dalam Alquran: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami berikan padanya kehidupan yang baik.” (QS an-Nisaa: 97).
Dan masih ada beberapa ayat di dalam al-qur’an menjelaskan kepada kita tentang persamaan antara laki-laki dan wanita dalam konsep mengenai ganjaran dan siksaan.
Walau secara fisiologis laki-laki dan perempuan di ciptakan oleh Allah dengan adanya perbedaan. Tetapi perbedaan hal itu tidak menjadikan kedudukan perempuan rendah.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَآأَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yang shalih, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). [An Nisa’/4 : 34].
Selain dari itu perempuan juga memiliki pengaruh yang besar untuk sebuah peradaban. Perempuan lah yang menjadi madrasah pertama dalam mencetak generasi yang sholih, tatkala perempuan berjalan diatas petunjuk al-qur’an dan sunnah rasulnya. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan manusia dari kesesatan dalam segala hal.
Ada yang kenal denga Abu Abdullah Muhammad Idris Asy syafi’i atau kerap dipanggil dengan Imam Syafi’i.. siapa sih yang nggak kenal dengan imam syafii..😁😁
Beliau dikenal sebagai salah satu imam mazhab empat, yang dikenal memiliki khazanah keilmuan yang begitu luas. Bahkan, mayoritas masyarakat Indonesia sendiri memilih pendapat beliau sebagai mazhab utamanya. Ijtihad hukum Imam Syafi’i juga begitu berkembang di Mesir melalui wasilah Salahuddin Al-Ayyubi sampai saat ini.
Dari usia tujuh tahun, Syafi’i kecil telah selesai mengkhatamkan hafalan Al-Qur’annya dengan fasih dan mutqin. Bahkan, beliau pernah pada suatu ketika mengkhatamkan hafalan qur’annya sebanyak 16 kali dalam suatu perjalanannya dari Mekkah menuju Madinah. Tidak cukup sampai disitu, setahun kemudian kitab Al-muwatha’ karya Imam Malik yang berisikan 1.720 hadis pilihan, juga berhasil dibabat habis oleh Imam Syafi’i diluar kepala. MasyaaAllah
Pada umurnya yang ke-15, ia telah diangkat menjadi mufti kota Mekkah dan telah diizinkan untuk mengeluarkan fatwa. Dan karya-karya besarnya sampai saat ini, masih diakui dan menjadi rujukan utama di seluruh penjuru dunia. luar biasakan soob
Tapi tau nggak soob, dibalik pencapaian-pencapaian yang luar biasa dari sosok Imam Syafi’i ini, tentunya tidak terlepas dari peran utama sang ibunda yang merupakan madrasatul ula bagi Syafi’i kecil.
Fathimah binti Ubaidillah Azdiyah namanya. Beliau berasal dari suku Al-Azd di Yaman. Garis keturunan beliau masih bersambung dengan Rasulullah Saw dari jalur Ubaidillah bin Hasan bin Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Dan banyak lagi mujahid-mujahid hebat seperti khalid bin walid yang memiliki gelar sebagai pedangnya Allah, Sa’d bin Abi Waqqash seorang yang pertama kali yang melontarkan anak panah di jalan Allah, kemudian Zaid bin Tsabit penulis wahyu dan termasuk sekretarisnya rasulullah. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an. Uuuhhhh luar biasakan
Lahirnya mujahid-mujahid hebat ini tidak luput dari peran perempuan dalam mencetak generasi yang rabbani.
“Dibalik laki-laki hebat pasti ada wanita-wanita hebat“
Untuk itu pentingnya bagi muslimah dalam mengenyam pengetahuan apa lagi ilmu Islam, itu lebih utama. Mundurnya suatu bangsa saat ini apa bila perempuan ditempat pada urusan dapur, kasur, tiktokan, fashion week, pacaran dan sebagainya
Kalau negara menempatkan perempuan hanya sebatas itu.. mustahil negeri ini mememiliki mujahid-mujahid hebat. Sebagai individu juga kudu punya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan ilmu islam yang harus di miliki. Melihat peran yang sangat penting itu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Segalanya butuh bekal dan persiapan.
Ayoo sooob ngaji (kaji islam) mulai dari sekarang agar kita bisa melahirkan generasi yang tangguh dan hebat untuk Islam dan juga bangsa.
Takbiiirrrr (AllahuAkbaar)
Waulahu alam bi showwab