Beberapa kali kami ingin ke tempat wisata yang diresmikan Presiden Jokowi Januari silam, Malalayang Beach Walk, namun selalu urung. Alasannya sama: RAMAI (pakai banget). Ya memang sih, daerah wisata yang berlokasi di Kecamatan Malalayang ini seolah menjadi favorit baru masyarakat Manado dan sekitarnya. Selain mudah dijangkau (hanya butuh 15 menit saja dari tempat tinggalku), Malalayang Beach Walk juga menawarkan beragam hal menarik yang hampir semuanya GRATIS. Tak heran, masyarakat pun seolah merasa “terpanggil” untuk mendatanginya.
Rabu pagi 22 Maret 2023 kemarin atau sehari sebelum puasa dan bertepatan dengan tanggal merah, kami menyempatkan banget ke sana. Taka libur sekolah, Mas Ryan libur kerja. Pas bangett. Bersyukurnya lagi, lantaran hujan tipis-tipis sedari subuh, tempat wisata yang berada di tepi pantai jalur Trans-Sulawesi ini jadi enggak terlalu ramai.
Sebagaimana sudah kubilang di atas, tempat wisata ini gratis, enggak ada tiket masuk. Kita hanya perlu merogoh kocek 10 ribu untuk parkir mobil atau 5 ribu untuk parkir motor. Biaya lain? Pastinya kalau ingin beli makan/minum atau menyewa skuter atau bumper car untuk anak. Kami sendiri saat itu hanya beli es degan (iya, hujan-hujan minum es), enggak jadi menyewa skuter karena kondisi alam tak memungkinkan.
Sekilas, ingatanku kembali ke tahun 2021. Saat itu, kawasan ini masih belum rapi, masih berupa kumpulan warung/wisata kuliner saja. Siapa sangka, tak lama kemudian, tempat wisata sepanjang 2 km ini menjelma menjadi daerah wisata yang apik dan tertata. Harapanku semoga para pengunjung bisa menjaga kebersihan. Ehm, jujurly, rada sedih karena kemarin di beberapa spot kumelihat sampah berserakan padahal tempat sampah sudah terpampang nyata di depan mata.
Btw, apa saja sih yang ditawarkan Malalayang Beach Walk kepada pengunjung?
Baca Selengkapnya
Visit Blog