Bismillahirrahmanirrahim
Kemampuan calistung–Baca, Tulis, Hitung, pada anak usia dini yang saat ini menjadi keharusan dan bahkan pada beberapa sekolah dasar di ibukota menjadi syarat wajib masuk SD dengan memberikan tes calistung saat penerimaan siswa baru sekolah dasar, menjadi topik yang hangat baik di kalangan praktisi pendidikan maupun di kalangan orang tua murid.
Beberapa bulan ini kementrian pendidikan–kemdikbud sedang gencar memberikan edukasi dan pengarahan mengenai penghapusan tes masuk calistung dalam penerimaan siswa SD. Tapi beberapa orang tua merasa galau mengingat pelajaran untuk kelas 1 pada kurikulum 2013 memang sudah mengharuskan anak untuk setidaknya memahami sebuah bacaan ringan–itu terlihat dari buku tema siswa kelas 1.
Padahal hak utama seorang anak adalah bermain, anak usia dini belum selayaknya diberikan beban yang begitu besar untuk bisa memahami baca, tulis, hitung, mengingat kemampuan otaknya juga belum sepenuhnya mampu menyerap hal konkret tersebut. Memberikan stimulasi boleh saja, tetapi untuk menjadi ke”harus”an saat memasuki jenjang sekolah dasar layaknya harus dipikirkan kembali.
Kemampuan Pondasi Pada Anak Usia Dini
Sebelum menuntut anak usia dini untuk dapat membaca, menulis dan berhitung dengan baik, alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu menyiapkan anak-anak kita agar siap berinteraksi dan berkarya dengan membangun enam aspek kemampuan pondasi yang harus anak miliki agar menjadi bekal untuk anak-anak kita agar mereka siap untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Baca selengkapnya di bawah ini!
Baca Selengkapnya
Visit Blog