Nak, jangan cepat besar yaah, Bunda masih ingin mencium aroma minyak telon dan bedak bayimu. Masih ingin menggendongmu dalam buaian” Begitu sering terdengar ungkapan para ibu yang seolah tak ingin kehilangan masa-masa menggemaskan buah hatinya. Maklum, seiring bertambahnya usia si anak, biasanya tak bisa diperlakukan sama seperti ketika ia masih bocah. Konon, jadi orang tua ABG itu gampang-gampang susah.
Ketika buah hati masih kecil, mengajarkan sesuatu hal dan mendidik terasa lebih mudah. Mayoritas anak-anak patuh dan taat kepada orang tuanya ketika dilarang melakukan sesuatu atau menurut ketika diajak beraktivitas yang menarik hatinya. Namun ketika si anak beranjak remaja, memasuki masa pubertas, si ABG tak lagi bertingkah laku layaknya anak kecil.
Dia yang dulu lengket seperti perangko dengan ayah bundanya, kini memilih menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Dia yang dulu patuh, kini sering membantah dan beradu argument jika tak sepakat tentang suatu hal.
Dia yang dulu tak pelit bercerita tentang keseruan hari-harinya, kini sering bungkam seribu bahasa.