fbpx

Lilin

3 May, 2023

Sebuah kata yang sama-sama berbicara tentang lilin namun memiliki konteks yang berbeda…

sebagian orang mungkin berpikir kedua kata itu memiliki makna yang sama sehingga kata yang relevan yang dipilih adalah kata kedua sehingga kata pertama diabaikan yang pd akhirnya salah memaknai
😁😁

Menurut aku konteks keduanya berbeda, why?

Kata pertama
” jangan menjadi lilin yang rela membakar dirinya sendiri demi orang lain”

aku enggak setuju menjadi orang yang mendzolimi dan nyakitin diri sendiri hanya untuk kebahagiaan orang lain..
Karena masing-masing individu itu punya hak untuk bahagia
Punya hak untuk menjaga mentalnya
Punya hak untuk berkata “tidak” pada sesuatu yang tidak kita suka

Jangan memaksa sesuatu yang tidak kamu senangi
Yang tidak kamu sukai hanya untuk membahagiakan orang lain
Yang seharusnya yang utama kamu bahagiakan adalah diri kamu sendiri.. itu konteks kebahagiaan

Dalam dalam konteks lain ttg makna tadi

Jangan Menjadi Seperti Lilin

Orang Yang Gemar Menasehati, Namun Ia Tidak Mengamalkan Dari Nasehat Yang Ia Sampaikan Adalah Bagaikan Lilin. Padahal Seharusnya Yang Pertama Kali Mengamalkan Nasehat Kita Adalah Diri Kita Sendiri.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مثل العالم الذي يعلم الناس الخير و ينسى نفسه كمثل السراج يضيء للناس و يحرق نفسه

“Permisalan seorang alim yang mengajari kebaikan kepada manusia namun melupakan dirinya (karena tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lilin yang menerangi manusia namun justru membakar dirinya sendiri.”

(Al Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu nomor 10770, dengan sanad yang shahih)

Lalu bagaimana dengan kata yang kedua kak Nra?

Kata kedua
” jadilah seperti lilin agar engkau mengerti apa itu cinta dan ikhlas yang sebenarnya”

Menurut aku kata-kata dari Rabiatul Adawiyah itu konteksnya lebih ke tuhan.. karena kata cinta tidak hanya tertuju hanya untuk makhluk seorang.. tapi juga tertuju pada tuhan

Cinta adalah salah satu jalan mengenal Allah, sebagaimana di sebutkan dalam Al-Qur’an

“Aku (Allah) mencipta jin dan manusia tidak lain supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS Al-Zariyat [51]: 56).

Dalam ayat ini tersirat sebuah pengertian bahwa dalam cinta terdapat pengabdian pada yang dicintai..

 

pencapaian di jalan cinta dan perolehan pengetahuan yang mendalam tentang Yang Hakiki. Ibnu Abbas misalnya, menafsirkan perkataan “supaya beribadah kepada-Ku” dalam ayat tersebut sebagai “upaya mencapai pengetahuan-Ku (melalui jalan cinta)”.

 

Cinta pandangan Rabiatul Adawiyah adalah cetusan dari perasaan rindunya kepada Allah. Perasaan yang menghujam kedalam hatinya, membuatnya mengorbankan seluruh hidupnya untuk mencintai Allah.. pernah kan dengar kisah Rabiatul Adawiyah yang tidak menikah hingga akhir hayatnya karena begitu mendalamnya cintanya kepada Allah Hatinya seperti sebuah ruangan yang penuh dengan perasaan cinta kepada Allah tanpa menyisakan perasaan cinta atau kebencian kepada makhluk-Nya.

 

Jadi konteks kata-kata Rabiatul Adawiyah tidak bisa kita gunakan untuk manusia..

Karena menjadi lilin untuk manusia itu  sakit..

Dan kamu enggak boleh menyakiti diri kamu sendiri demi kebahagiaan orang lain 😊😊

 

Salam NRA😁😁

Previous Post:

Solusi aman atasi jerawat

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Nurul Rabiatul Adawiyah
Hallo...! Terimakasih telah membaca tulisan-tulisan teh nurul.. mohon kritik dan sarannya di kolom komentar yang bersifat membangun yah😊 Terimakasih.. Salam NRA

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram