Mari kita ibaratkan kalau menghujani si kecil dengan kasih sayang persis sebuah tangan yang tengah menggenggam pasir. Jika tangan menutup erat, akan banyak pasir yang keluar melalui sela-sela jemari dan jatuh begitu saja. Tapi, ketika pasir tadi dipegang dengan tangan terbuka, mungkin memang akan ada saja faktor lain yang membawa sebagian butirannya menjauh, entah itu tersapu angin misalnya, namun jumlah pasir yang bertahan di tangan kita akan lebih banyak dibanding yang digenggam erat.
Begitulah sejatinya sebuah kasih sayang. Ia membebaskan, bukan melepas-liarkan. ia mendekap, bukan menjebak apalagi membendung. Mengenalkan anak pada rangkaian aktivitas dan informasi menarik yang bisa dilakukan hanya lewat genggaman, sentuhan, sebuah klik pada layar gawai yang terkoneksi internet, tentu memberi banyak dampak baik bagi perkembangannya. Sayangnya, internet adalah sebuah dunia yang begitu luas. Berbagai jebakan konten negatif juga menjamur di dalamnya. Termasuk konten pornografi. Dampaknya bagi perkembangan anak nggak bisa dianggap remeh. Ngeri.
Lalu, apa sih yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk memproteksi si kecil tercinta dari konten tak senonoh begini?