Beberapa kali saya mendengar atau membaca keluhan, ungkapan tidak baik, bahkan kalimat yang menurut saya tidak patut diumbar begitu emosional di kanal online, mengenai Kurikulum Merdeka. Bukannya anti kritikan, malah itu baik untuk kemajuan pendidikan kita bila memang ada dasarnya. Tapi kalau hanya sekadar melepas uneg-uneg tanpa didahului bekal pengetahuan, bisa jadi itu sesuatu yang keliru.
Kenapa sih ganti-ganti kurikulum segala? Kurikulum Merdeka cuma bikin ribet, bikin stres. Enakan juga kurikulum yang lama.
Ini hanya salah satunya. Nyatanya masih ada deretan kalimat ajaib lainnya. Please, pertanyaan ini pun kalau mau mencerna dengan pikiran jernih, pasti diri sendiri mampu menjawab. Kehidupan dan kebutuhan hidup itu dinamis, modal pendidikan untuk menjalaninya tentu juga harus menyesuaikan. Nah, kalau menganggap Kurikulum Merdeka bikin stres, wajar, karena ini sebuah perubahan. Untuk maju, tentu ada proses perjuangannya. Pindah dari zona yang dirasa nyaman memang tidak mudah, Bestie.
Tidak usah kembali jauh-jauh ke puluhan tahun lalu. Dalam jangka waktu 5 tahun saja, apalagi ditambah ada kejadian luar biasa pandemi Covid-19 kemarin, banyak hal yang tidak lagi sama, ‘kan?
Karena itulah kita sebagai orang tua penting sekali mengetahui apa itu Kurikulum Merdeka agar bisa mendampingi anak-anak menjalani pendidikannya dengan tepat. Apalagi sekolah anak-anak kita sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Percayalah, Kurikulum Merdeka hadir untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik.