Lebaran sebentar lagi! Enggak terasa, ya. Tinggal hitungan hari kita sudah lebaran, Idulfitri. Teman-teman sudah nyiapin apa aja nih buat lebaran? Atau belum sama sekali melakukan persiapan?
Baiklah, saya sendiri belum mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan lebaran nanti. Saya hanya bersiap-siap menamatkan tilawah Al Quran saya, sedangkan persiapan fisik yang printilan belum saya lakukan.
Persiapan printilan sebelum lebaran apa sih? Itu loh, biasanya kan kalau lebaran pasar atau mall berjubel denga orang-orang. Mereka berduyun-duyun, tumpah ruah di tempat-tempat keramaian untuk menyiapkan segala sesuatunya, seperti kue, baju lebaran, perlengkapan rumah tangga, uang THR, dan lain sebagainya.
Menurut saya sih boleh-boleh saya kita mempersiapkan semuanya toh hari lebaran adalah hari besar umat Islam, yaitu perayaan setelah sebulan berpuasa. Boleh saja mempersiapkan kue beberapa toples di rumah sebagai suguhan buat para tamu yang bersilaturrahim ke rumah. Namun, kue bukan segalanya bila buat mendapatkannya kita harus berutang dulu.
Inilah kesedihan yang saya rasakan ketika beberapa orang mengatakan kue yang dibeli belum dibayar. Ya Allah, apakah tidak sepatutnya kue yang akan dihidangkan dan dimakan itu dibayar lunas. Kalau belum bisa membeli kue, apakah tidak sebaiknya membuat seadanya tanpa memaksakan keinginannya.
Begitu pun pakaian lebaran. Islam tidak mengajarkan kita untuk membeli pakaian setiap kali lebaran. Memeriahkan lebaran itu bagian dari kegembiraan umat Islam dalam menyambut Idulfitri. Namun, tanpa berpakaian bagus dan baru, kita tetap berlebaran kok.
Saya sendiri dan juga anak-anak tidak selalu membeli baju baru saat lebaran. Prinsip saya, lebaran masih bisa kami rayakan dengan pakaian yang ada dan pantas. Alhamdulillah anak-anak sudah memahami hal ini. Bukan karena tidak memiliki uang, tetapi kami hanya ingin memanfaatkan pakaian yang masih bagus.
Namun, tak disalahkan juga bagi yang memiliki kemampuan untuk membeli baju baru saat lebaran, ya. Bisa jadi pakaian mereka memang sudah kekecilan atau terlihat usang, atau mereka memang ingin ke masjid untuk sholat Id dengan pakaian yang pantas. Jadi, enggak usah dipermasalahkan, ya. Setiap orang memiliki prinsip masing-masing.
Yang terpenting adalah tidak membuat orang lain menjadi minder dengan apa yang kita kenakan. Bahkan bila kita memiliki kelebihan harta, bolehlah kita berbagi sedikit dengan sesama. Pakaian yang selama ini jarang atau tidak lagi dipakai dan masih layak bisa kita berikan kepada orang yang membutuhkan.