Tak terasa, sudah memasuki hari ke 21 Ramadan. Menjelang sepuluh hari terakhir, membuat saya kembali teringat pengalaman Ramadan yang paling berkesan. Ingatan saya terlempar pada 12 tahun yang lalu, saat masih merantau di ibukota. Ramadan di perantauan menjadi sebuah momen berkesan bagi saya.
Tahun 2010, saya memberanikan diri merantau ke ibukota. Menerima penawaran mengajar bimbingan belajar (bimbel) penuh waktu di sebuah bimbel terbesar di Indonesia.
Saat itu, saya baru berusia 23 tahun. Seumur hidup, baru itu kali pertama jauh dari rumah. Belum pernah merasakan merantau, eh tiba-tiba harus merantau ke ibukota.
Meski pengalaman pertama, bagi saya ibukota tak seseram itu. Sebelumnya, saya sudah beberapa kali menginjakkan kaki di ibukota. Saya juga lahir dan besar di Surabaya, kota metropolitan yang paling tidak 11 12 sama dengan ibukota. Jadi, saya santai saat harus tinggal di ibukota jauh dari keluarga.