K-Drama \’Daily Dose Of Sunshine\’ dinobatkan sebagai drama terbaik pada Blue Dragon Series Award ketiga pada 19 Juli 2024 lalu. Saya rasa, drama ini sangat layak mendapat apresiasi setinggi-tingginya.
Bagi saya pribadi, K-Drama ini tidak hanya sekedar memberikan hiburan semata. Akan tetapi memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan mental, cara merawat dan membersamai orang terdekat yang mengalami gangguan mental, serta banyak pembelajaran berharga lainnya.
Berikut 6 pelajaran berharga yang saya pelajari dari Daily Dose of Sunshine:
1. Gangguan mental bisa terjadi pada siapa saja
“Dia lahir di keluarga kaya dan tumbuh dengan baik. Apa yang kurang, hingga dia sakit?”– Jung Da Eun –
Pasien Oh Ri-Na secara kasat mata terlihat baik-baik saja, maka tidak heran orang lain mempertanyakan dimana letak ‘sakit’ pasien tersebut. Ia berwajah cantik, pintar, berasal dari keluarga terpandang, selalu menjadi ketua kelas di sekolah, berkuliah di universitas bergengsi, seorang penari balet, dan suaminya seorang hakim.
Sungguh kehidupan yang sangat sempurna dan idaman semua perempuan bukan?
Namun yang terjadi adalah ia didiagnosa mengalami gangguan bipolar yang serius. Dimana ketika fase manik datang, ia akan menari dengan menanggalkan semua pakaiannya dimanapun keberadaannya. Kondisi ini diperparah dengan adanya sikap delusi dan obsesi yang berujung terjadinya perilaku kriminal. Sehingga keluarganya memutuskan untuk memasukkannya di poli kejiwaan.
Pesan yang disampaikan pada episode ini adalah gangguan mental bisa terjadi pada siapa saja. Baik orang terpandang, pintar, berkuasa, religius, good looking dan good rekening, semuanya bisa mengalami gangguan mental. Selain itu, gangguan mental bisa menyerang semua kalangan, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia serta tidak dapat dipredikasi kapan terjadinya.
“Kita semua manusia yang ada di garis batas antara normal dan tidak normal”
– Jung Da Eun –