Siklus perasaan selalu berubah-ubah setiap waktu, ada marah, senang, sedih, bahkan kecewa. Aku sama layaknya manusia lain memiliki berbagai perasaan di dalam situasi yang berbeda. Perasaanku tidak mungkin selalu sama dengan kemarin, hari ini, atau esok hari.
Siapa sih yang mau melukai atau mengecewakan orang lain? aku juga gamau, tapi aku selalu kalah dalam mengontrol diri. Semakin tertahan, rasa itu semakin membludak di diriku.
Berulang kali aku mencoba mengonrolnya tapi rasanya semakin sesak dan pada akhirnya aku melepaskan apa yang ada di benakku. Diri ini cuman manusia biasa yang sewaktu-waktu bisa menyenangkan, melukai, bahkan menghancurkan. Bukankah itu sebabnya kita tidak boleh berharap lebih terhadap manusia?
Sebaik apapun manusia pasti ada masa dimana bisa mengecewakan, sama halnya seperti diriku sebaik apapun orang memandangku ada masanya aku juga bisa mengecewakan.
Aku selalu belajar dari rasa kecewaku kalau tidak boleh mengharapkan lebih dari manusia, dan aku pun belajar untuk terus memperbaiki dan mencoba untuk mengontrol diriku agar tidak memberikan rasa kecewa terhadap orang lain.
Aku tidak yakin apakah dengan ini nantinya aku bisa atau tidak untuk tidak mengecewakan orang lain, tapi setidaknya aku mencoba untuk bisa mengontrol diriku dalam berbagai situasi yang aku lalui nanti.
Menyerah? tentu perasaan itu selalu ada, tapi aku rasa Tuhan tidak membiarkanku untuk menyerah.
Mari bangkit dan lawan dirimu dengan sebaik mungkin …