Akhirnya, saya memutuskan untuk membeli dan membaca tuntas buku Welcome to the Grief Club karya Janine Kwoh. Bukan tanpa alasan—saya hanya tidak lagi mampu menyudahi kesedihan yang telah begitu lama bersarang dalam diri. Saya telah sampai pada titik di mana berbagi duka dengan orang-orang di sekitar terasa semakin mustahil. Tak banyak yang ingin berbicara tentang kesedihan, sementara saya justru merasa tenggelam di dalamnya, terlampau sendiri menanggung beban yang tak kunjung reda. Maka, dengan harapan menemukan pengertian yang tak selalu saya dapatkan dari dunia nyata, saya memilih untuk menjadi bagian dari klub kesedihan ini—melalui halaman demi halaman buku tersebut.