Apa monster paling menakutkan justru bersembunyi di dalam hati kita sendiri?
Bayangkan: tengah malam, seorang anak lelaki bernama Connor terbangun bukan oleh mimpi buruk, melainkan oleh kunjungan pohon raksasa yang mengaku datang untuk ‘menceritakan kebenaran’. Tapi ini bukan dongeng pengantar tidur—ini kisah tentang bagaimana menghadapi rasa sakit yang begitu dalam, hingga kita lebih memilih menyangkalnya sebagai mimpi buruk.
A Monster Calls karya Patrick Ness bukan sekadar novel fantasi. Ini adalah cermin bagi siapa pun yang pernah merasa bersalah, marah, atau terasing karena emosi yang terlalu berat untuk diungkapkan. Lewat monster pohon yew yang kuno dan ilustrasi gelap Jim Kay, Ness membawa kita ke dalam perjalanan Connor—seorang anak yang dipaksa berhadapan dengan kebenaran pahit tentang kehilangan, sementara dunia di sekitarnya berpura-pura semua baik-baik saja.