Sebuah pertanyaan menggelitik datang dari teman blogger saya, yang bertanya dari mana asal nama blog saya. Hahaha, jadi kepikiran untuk bikin post terpisah.
tiny dan dolce ini ada artinya kah? jadi penasaran sama nama blognya kenapa dipakaikan tiny dan dolce hihi….
Jawabannya adalah karena semangat masa muda. (hah?)
Blog ini dibuat tahun 2014. Masih bau-bau fresh graduate, dan saya merasa perlu blog baru sebagai “penanda” berpindahnya fase hidup. Sebelumnya, semasa kuliah saya punya satu blog dengan url nama; lalu ketika SMA ada blog berbeda juga. Membuat blog baru sepertinya jadi “kebiasaan” saya kalau melewati fase pertumbuhan saya waktu itu.
Saya sadar betul nama (asli) saya nggak bisa dipakai branding, alias pasaran. Malah sekilas bisa kayak nama Yayasan atau Toko Besi. Jadi saya nggak mau lagi punya blog dengan url nama.
Nah, ketika itu juga, saya lagi seneng-senengnya baca lifestyle blog/fashion blog luar. Pada masanya, adalah lazim memberi judul blog random dari dua kata/frase.
Sebelum membuat blog ini, saya punya visi ingin jadi seperti apa blog saya. Ingin tentang apa. Tentu saja, didasari semangat remaja ’14, dan mahasiswi sekolah seni nan pretensius, saya membayangkan blog kecil yang unyu dan stylish lengkap dengan vibe nyeni nan elegan, gitu lho.
Saya selalu suka bayangan kota-kota kecil Eropa, dan ingin punya hidup yang “keren”.
Sesuatu kayak video ini lah…. (meskipun ini kota besar ya, bukan kota kecil).
Isinya sekarang sih… nggak sesuai sama bayangan, ya. 🙄
Daripada kehidupan indah seperti kota-kota kecil Perancis dan Italia, bahasan blog ini tentu saja lebih mendekati kehidupan pekerja urban yang tetap pengen nggaya. Ha-ha-ha.
Enam tahun setelah blog ini dibuat, saya sudah jadi orang yang lebih realis sekarang. Pun nggak berminat bikin blog baru lagi, sudah cukuplah satu saja. Apa itu artinya saya sudah berhenti “tumbuh”? Atau sudah menerima diri sendiri yang berubah-ubah labilnya? Bisa keduanya.
jadi iseng bikin playlist apa yang dulu kebayang ketika membuat nama blog ini. Banyak lagu baru di sini, yang saya temukan seiring dengan discovery Spotify.
Ini dia….