Pada hari-hari ketika kematiannya semakin dekat, seorang dokter perempuan dari kelas atas berusaha bicara padanya. Dokter itu seorang Psikiater, berkeliling penjara perempuan untuk menanyai satu persatu perempuan, termasuk dirinya. Firdaus tak ambil pusing. Toh ia akan segera meninggalkan dunia ini dan menemui kebebasan sejati melalui kematian. Perempuan ini telah menolak tawaran pengampunan dari Presiden. Ia lebih menyukai kematian. Jadi, saat bayang-bayang kematian semakin mendekat, apa gunanya bicara kepada seorang dokter perempuan dari kalangan atas?
Sehari menjelang kematiannya, Firdaus berubah pikiran. Ia meminta dokter penjara agar memanggil perempuan Psikiater itu, sebab ia ingin bercerita suatu hal kepadanya. Psikiater itu senang bukan main saat Firdaus bersedia bicara kepadanya, layaknya bertemu dengan kekasih yang lama menghilang. Seperti menolak mengubur kisah hidupnya, Firdaus memilih menceritakan bagaimana ia menjalani dunia sejak kecil, dari kebahagiaan hingga kemalangan.
Baca Selengkapnya
Visit Blog