Dulu, semasa belum berkeluarga, menu andalan di rumah adalah minuman dawet dicampur cincau dengan santan dan gula merah. Entahlah, sejak menikah, saya tidak pernah merasakan lagi minuman seperti itu karena saya memang tidak suka.
Nah, setelah menikah, saya tidak memiliki menu andalan karena buka hanya di saat puasa saja saya membuatnya. Menu ini hampir setiap hari saya sajikan saat berbuka atau sahur. Menu sederhana ini disukai oleh anak-anak. Menu itu adalah nasi goreng.
Ada beberapa alasan yang membuat nasi goreng dijadikan pilihan untuk tulisan ini. Alasan pertama bahwa semua anak-anak menyukai nasi goreng. Anak-anak suka nasi goreng, entah itu ditambahkan orak-arik telur, dicampur sayur, ditambah suiran daging ikan goreng, atau abon.
Alasan kedua, cara membuatnya pun sangat mudah. Untuk memasak nasi goreng pun tidak memerlukan waktu yang banyak. Saya juga tidak harus repot dengan ulekan karena bumbu bisa diiris ya.
Alasan yang ketiga, saya bisa memasukkan sayuran ke dalamnya sehingga sayuran yang biasanya tidak dimakan anak dapat dikonsumsi sekalian dengan nasinya.
Itu dari makanan pokoknya ya, sedangkan minumannya saya suka membuat minuman jus lemon dengan dicampur biji selasih dan chia seed. Saya dan keluarga sangat menyukai kesegarannya. Cara membuatnya pun mudah sekali. Dengan sedikit perasan jeruk lemon/nipis, ditambah rendaman biji selasih, dicampur air gula dan chia seed sudah cukup menyegarkan mulut yang haus selama berpuasa.
Nah, untuk camilan pembuka berbuka, anak-anak suka makan roti. Roti yang sering saya buat adalah roti yang bisa diisi dengan kurma, cokelat, kelapa parut, gula merah, atau hanya berupa taburan gula harus saja.
Saya pernah membuat kolak pisang dan labu, ah kapok membuat. Mereka tidak begitu suka. Mereka hanya mencicip sedikit lalu selesai. Sayang sekali jika menu yang dibuat, tetapi tidak dimakan. Mubazir kan ya. Saya tidak menyukai kemubaziran meskipun makanan itu bisa diberikan kepada ayam atau kucing.
Itu saja menu yang sering saya buat saat puasa ya. Menu sederhana keluarga saya itu berbeda sekali dengan menu keluarga orang tua saya. Meskipun sederhana, anak-anak menikmati dan menyukainya. Bagi saya, itu lebih dari cukup.