Soal MPASI:
– ketika anak pertama, semua “edukasi” terkini ditelan mentah², tanpa nyari referensi lebih banyak.
– anak kedua, sudah lebih rileks.
– anak ketiga, sewajarnya aja, masih tetap mencari tau. Tapi, lebih banyakemyaring sana², tidakpun, belajar dari yang pertama dan kedua.
Walau karakter makan tetaplah berbeda, tapi pasti ada kesamaan, karena mereka anak² yang lahir dari rahim saya.
Saya percayakan kemampuan anak.
Tapi, ketika anak ketiga saya lebuh cerewet, perihal cara mengunyah saja saya bawel.
Apalagi ketika naik tekstur, tersedak itu hal biasa. Banyak cara yang bisa kita pelajari dalam menanganinya.
Sekarang, perihal “hati ayam” bisa menjadi hal yang sangat viral.
Padahal hati ayam itu menyehatkan untuk bayi dan anak², asal tidak berlebihan.
Kalaupun banyak berita² simpang siur yang tak sengaja terbaca tentang keabsahan ayam mana yang paling baik. Apatah itu ayam broiler ataupun ayam kmpung yang paling menyehatkan.
Kita bisa cari tau dari yang mumpuni ilmunya.
Setelah tau, silahkan mau mengaplikasikan atau tidak.
Semuanya tergantung kita. Yang tidak boleh, udah tak belajar, pakai ilmu katanya², nyebarin berita kurang mumpuni pula.
Wallahu a’lam