Bencana itu datang menghantam kepribadianku sejak dua bulan lalu. Alasan simpel yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya akan terjadi. Finansial.
Kupikir aku akan terbebas dari kebebasan finansial secepatnya. Khususnya setelah menikah. Latar belakangku cukup bagus untuk mendapatkan sebuah posisi di mana saja. Pengalaman bekerja di beberapa perusahaan besar sebagai tenaga interenship juga merupakan nilai plus yang ingin dimiliki oleh siapa saja.
Tentu bukan rahasia umum sekarang. Di Indonesia, banyak orang yang membayar mahal untuk kesempatan magang di luar negeri. Keadaan ini membuat nalarku bekerja. Pekerjaan bukan untuk orang yang tidak punya uang untuk mendapatkan uang. Pekerjaan untuk orang yang punya uang untuk membeli kesempatan mendapatkan uang.
Berat, semakin berat, tambah berat setiap harinya.
Tidak pernah terlintas dalam hidupku adanya pelarangan bekerja untuk perempuan yang sudah menikah meskipun sudah memiliki banyak pengalaman bekerja. Terlebih lagi jika sedang kondisi hamil. Tidak ada perusahaan yang mau memberiku kesempatan walaupun hanya tukang ketik.