Akibat Kesalahan Komunikasi – Si anak sulung kelabakan dengan serangan nyamuk di kamarnya. “Ada obat nyamuk bakar, Ma?” tanyanya suatu hari. “Ada tapi sudah terendam banjir,” saya mengingat-ingat sisa obat nyamuk bakar jadul berbentuk spiral yang letaknya di bagian bawah sebuah lemari. Saya sudah membuang obat nyamuk itu karena terendam banjir saat bencana hidrometeorologi bulan Februari lalu.
Dia tidak bertanya lagi, hingga keesokan harinya dia meminta uang untuk membeli obat nyamuk bakar di warung sebelah. Sayangnya, kata orang sebelah, obat nyamuknya sudah habis. Saya bilang pada si sulung untuk mengecek warung depan, siapa tahu ada jual obat nyamuk bakar di sana. Kami sering lupa ada warung di depan, di kos-kosan. Kebiasaan belanja di warung sebelah, tidak tengok-tengok lagi ke warung depan sana.
Tiba-tiba saya terpikir untuk mengatakan bahwa ada obat nyamuk kertas yang dibakar saya simpan. Saya katakan pada si sulung tentang obat nyamuk bakar kertas itu. “Obat nyamuk kertas mi yang saya maksud,” ujarnya.