Bu, kapan terakhir kali kalian menggambar? Menggambar untuk diri sendiri, bukan untuk anak-anak kalian di rumah? Nah, kali ini aku akan share tentang sebuah seni mencintai diri sendiri melalui kegiatan menggambar. Banyak orang menyebutnya dengan Art Therapy. Apa itu?
Sebelumnya kita mengulik mengenai Art Therapy, mari terlebih dahulu untuk mengulik diri kita sendiri. Seni mencintai diri itu, meliputi :
Sudahkah Ibu mengenal pikiran Ibu sendiri? Apakah Ibu sudah memahami betul perasaan-perasaan yang muncul di diri Ibu? Apakah Ibu tahu betul apa saja yang Ibu butuhkan saat ini?
Inner Critic adalah menghakimi dan merendahkan diri. Inner Critic biasanya dialami seseorang sebagai suara menyerang dari dalam diri. Inner Critic ini sering menghasilkan rasa malu, rasa kekurangan, rendah diri, bahkan sampai depresi. Hal itu pun dapat menyebabkan keraguan dan merusak kepercayaan diri.
Sedangkan Kristin Neff mendefinisikan self-compassion sebagai sikap memiliki perhatian dan kebaikan terhadap diri sendiri saat menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup ataupun terhadap kekurangan dalam dirinya serta memiliki pengertian bahwa penderitaan, kegagalan dan kekurangan merupakan bagian dari kehidupan setiap orang.
Nah, Ibu.. cobalah untuk berdialog dengan dirimu sebagai teman yang baik. Jangan terus menerus mengkritik, menghakimi, maupun denial terhadap dirimu sendiri. Jadi, pilih mana?
Contoh mudahnya, minimizing ini adalah merendahkan diri sendiri. Misalnya : “Ah karyaku biasa saja kok”, padahal karyanya sangat luar biasa.
Sedangkan exaggerating adalah melebih-lebihkan, namun di sini maksudnya adalah mengakui kelebihan diri. Tidak terus menerus mengecilkan diri (rendah diri)
Sampai kapan Ibu membandingkan pencapaian Ibu dengan orang lain? Kita memiliki sepatu yang berbeda. Tentu setiap Ibu memiliki tantangannya masing-masing, memiliki permasalahan dan cobaannya masing-masing. Jangan lelah membandingkan, cobalah mengapresiasi diri sendiri. Terimakasih sudah bertahan sejauh ini. You are a great Mom! 🙂
Dengan banyaknya aktivitas sebagai Ibu, beberapa dari kita mungkin sudah tidak memprioritaskan self-care sebagai seni mencintai diri sendiri. Jadi, mau mulai kapan merawat dirinya?
Mengenal Art Therapy
Di dunia psikologi, terapi seni merupakan sejenis psikoterapi, teknik konseling, dan program rehabilitasi yang menganjurkan orang membuat karya seni untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental dan emosional mereka.
Manfaat Art Therapy :
Kesadaran akan masa kini (present moment) adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki untuk bisa menghadapi situasi sosial ataupun masalah psikologis yang mengganggu.
Namun, mungkin banyak orang yang sulit memfokuskan dirinya pada present moment ini. Karena itu, art therapy mampu untuk membantu kamu untuk fokus pada present moment.
Self image bisa dikatakan mirip seperti self concept, yaitu merupakan suatu gambaran tentang diri sendiri. Banyak orang yang memiliki self image yang buruk, misalnya sering teledor, tidak berguna, dan sebagainya.
Nah, dengan menggunakan teknik art therapy ini, kamu bisa lebih mudah untuk mengidentifikasi dan juga memperkuat self image positif kamu. Misalnya kamu adalah orang yang berani, maka dengan art therapy, self image kamu sebagai orang yang berani akan menjadi lebih kuat dan juga melekat pada diri anda.
Respon emosional terhadap situasi tertentu kadang sulit sekali untuk dirasakan dan juga diungkapkan. Dengan menggunakan art therapy, maka kamu bisa lebih mudah dalam melakukan identifikasi terhadap respon emosional. Selain itu, kamu juga bisa ikut merasakan bagaimana pikiran dan tubuhmu (body and mind) bisa saling terkoneksi satu sama lain, yang akan meningkatkan kesadaran akan diri anda sendiri.
6.Bersifat non-verbal (mengenali dan memahami perasaan yang sulit, serta menerima peristiwa/situasi sulit)
Terkadang kita seringkali sulit untuk mengungkapkan dan juga merasakan emosi yang ada di dalam diri masing–masing. Art therapy mampu untuk membantu kamu merasakan emosi apa yang sedang dirasakan, dan emosi apa yang sedang muncul atau sedang mendominasi dirimu.
Dengan begitu, kamu akan menjadi lebih mudah dalam me–manage diri kamu sendiri, sehingga bisa lebih optimal dalam beraktivitas, tanpa harus terganggu dengan masalah emosi yang seringkali meresahkan.
Apa perbedaan Art therapy & Art class?
Refleksi
Apakah Art Therapy bisa dilakukan sendiri di rumah?
Meskipun Ibu bisa melakukan ini sendiri, didampingi langsung oleh terapis seni terlatih sangat bermanfaat lho, terutama pada tahap awal. Mereka akan mengajari cara berpartisipasi dalam terapi seni, dan memastikan Ibu melakukan latihan dan terapi yang sesuai dengan kebutuhan khusus Anda.
Terapis seni terlatih sering kali memiliki gelar master atau doktor di bidang psikologi, konseling, atau pendidikan seni.
Nah, masalahnya.. Apa kita tidak bisa melakukan Art Therapy di rumah? Jawabannya adalah BISA! Namun bukan art therapy namanya, melainkan Expressive Art.
Jadi beberapa waktu lalu aku mengikuti Zoom Session dengan Psikolog di event Bincang Jum’at bersama Rumah Aruna (Miss Eva & Psikolog Indri). Di situ kami diberi insight tentang art theraphy dan praktek langsung. Seru!
Yuk menggambar bebas yang mencerminakan kamu di saat ini. Nggak ada gambar yang jelek, di aktivitas expressive art ini setiap goresan memiliki makna. Selamat mengekspresikan diri, Ibu 😉
Pendukung referensi :
Bincang Jum’at Rumah Aruna @aruna_sdc
http://www.indopositive.org/2019/11/self-compassion-pengertian-komponen-dan.html
https://101mind.com/self-help/inner-critic-fenomena-1000-panah/
https://id.wikihow.com/Melakukan-Terapi-Seni