[hide]
Ayat kursi Arab ini cocok untuk kamu yang sudah bisa memaca al quran dan ingin membacanya saat tidak membawa mushaf ataupun sedang di dalam perjalanan.
Ayat kursi merupakan ayat dalam juz 3 halaman pertama dan masih termasuk dalam surah Al Baqarah ayat 255.
Artikel Terkait:
اللّٰـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ
ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
ۗ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ
ۚ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۦ
ۖ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
ۚ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ
ۖ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ
وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
(Ayat Kursi, QS : Al-Baqarah : 255)
Terkadang kita perlu memahami juga arti dari ayat yang kita baca agar bisa mentadaburinya. Berikut ini ayat kursi dan artinya.
اللّٰـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ
Allah tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
Tidak mengantuk dan tidak tidur
ۗ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ
Milik-Nya lah apa yang di langit dan di bumi
ۚ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۦ
Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?
ۖ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka
ۚ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya
ۖ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ
Kursi Allah meliputi langit dan bumi
وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
(Ayat Kursi, QS : Al-Baqarah : 255)
اللّٰـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum.
ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum.
ۗ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ
Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh.
ۚ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۦ
Man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih.
ۖ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum.
ۚ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ
Wa laa yukhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a.
ۖ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ
Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-
uuduhuu hifzhuhumaa
وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Sebenarnya kita harus meluruskan pamahaman dulu bahwa semua ayat Allah itu baik. Semua ayat Al quran memiliki kandungan makna yang baik dan bisa menjadi petunjuk hidup manusia menuju jalan kebaikan. Ketika ada keutamaan khusus dari satu surat tertentu yang sesuai hadist, bukan berarti surat atau ayat lainnya menjadi kurang baik kedudukannya.
Lalu kita hanya mengkultuskan sebagian saja ayat suci dalam al quran demi mengejar keutamaannya saja. Tentu ini juga kurang baik dan tidak dibenarkan. Setiap muslim dianjurkan untuk membaca al quran setiap harinya tanpa ada pengkhususan ayat dan surat tertentu.
Kecuali untuk amalan dzikir harian yang memang disunnahkan memang ada beberapa surat dan ayat saja yang disunnahkan untuk dibaca termasuk ayat kursi. Itupun harus tetap diniatkan hanya karena Allah SWT.
Adapun jika setelah berdzikir kemudian kita berdoa meminta sama Allah makan itu perkara beda dan sangat dianjurkan seorang hama Allah berdoa kepadaNya (bukan meminta melalui bacaan ayat tertentu dengan jumlah tertentu).
Allaahu a’lam bis showwab….
Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan Ayat ini sebelum tidur. Keutamaan ini diberi Allah SWT penjagaan hingga pagi hari. Berikut haditsnya dari Abu Hurairah:
Artinya: “… bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu maka bacakah ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” (HR. Bukhari).