Orang boleh berbeda dalam banyak hal tapi bakal bersepakat dalam satu hal: ingin bahagia. Sayangnya makna bahagia itu tidak tunggal dan sama bagi semua orang. Bahagia bagi yang satu boleh jadi bukan bahagia bagi yang lain. Bahagia itu ternyata macam-macam dan bisa saling bertentangan. Maka layak sekali kalau orang bertanya: apa sih bahagia itu sebenarnya?
Empat orang bijak-Plato, al-Farabi, al-Ghazali dan Ki Ageng Suryomentaran-menawarkan konsep kebahagiaan, berikut cara-cara mencapainya. Meski masing-masing mengambil pendekatan berbeda, ada beberapa kesamaan yang mencolok: bahwa orang mesti mengenal diri sendiri sebagai titik berangkat dan orang menemukan diri sendiri sebagai titik tujuan. Mustahil orang mencapai kebahagiaan kalau tidak tahu siapa dirinya dan apa makna bahagia bagi dirinya.