Menangis, berteriak dan merengek ketika marah atau ketika sesuatu tidak berjalan sesuai kehendaknya merupakan ekspresi emosi yag timbul secara alami bagi anak-anak yang notabene belum memiliki cukup pengalaman dalam bersosialisasi. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak mengekspresikan emosi atau perasaan dalam dirinya tanpa berpikir,’bagaimana tanggapan orang-orang terhadap diriku? apakah orang lain akan kesulitan atau terluka jika aku bertindak seperti ini?’.
Dari sudut pandang anak-anak yang masih belajar mengenali kehidupan, mengekspresikan emosi dengan menangis maupun merengek saat marah atau saat sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya adalah suatu hal yang alami dan wajar. Emosi atau perasaan anak memberikan informasi bagi orang tua. Melalui emosi yang diekspresikan anak, orang tua dapat mengetahui bagaimana kondisi yang dihadapi anak maupun apa yang menjadi keinginan anak.
Memarahi atau memberi nasihat pada anak yang menangis serta merengek tidak akan membuatnya tenang sebaliknya situasi akan dengan cepat berubah menjadi kondusif apabila kita memahami perasaan dan keinginan anak.