Pada umumnya, alat kontrasepsi dikenal sebagai metode pengendalian kehamilan pada perempuan. Tidak sedikit pasangan yang merasa cukup hanya dengan menggunakan alat kontrasepsi wanita saja. Padahal, “kebobolan” juga bisa terjadi akibat kelalaian dari dad or men, lho.
Menurut More Than a Physical Burden: Women’s Mental and Emotional Work in Preventing Pregnan, sebagian besar perempuan masih menanggung beban kontrasepsi. Untuk mengatasinya, diperlukan kerja sama antara pasangan dalam rangka perencanaan kehamilan. Caranya, dad or men bisa ikut menggunakan alat kontrasepsi pria guna mengontrol keturunan.
Meski fungsi dan tujuannya sama, namun jenis alat kontrasepsi pria berbeda dengan perempuan, baik dari segi bentuk maupun pengaplikasiannya. Supaya lebih memahami hal tersebut, yuk, simak penjelasannya di bawah ini 👇