Dilansir dari Merdeka .com, persaingan ketat di dunia bisnis produk kecantikan (beauty personal care) dan tantangan selama pandemi, membuat para pelaku bisnis di sektor ini harus mudah beradaptasi. Ternyata pelaku sektor industri kecantikan ini banyak sekali baik pelaku lokal, nasional, hingga internasional. Perubahan perilaku konsumen selama pandemi dari belanja offline menjadi belanja online merupakan hal yang menjadi tantangan adaptasi bagi para pelaku bisnis. Terutama industri kecantikan sebagai non kebutuhan pokok.
Kemajuan teknologi Augmented Reality (AR) yang banyak digunakan oleh brand kosmetik juga merupakan sebuah aksi nyata kemampuan adaptasi di tengah tantangan bisnis selama pandemi. Konsumen tidak lagi perlu ke toko untuk mencoba produk kosemetik seperti foundation, lipstick, dan lain sebagainya. Hanya dengan bantuan smartphone, mereka dapat mencoba simulasi penggunaan produk di wajah sebelum memutuskan untuk membeli. Maka dari itu tak heran jika transaksi konsumsi produk personal beauty care hingga menyentuk angka 80% per Desember 2020 (Merdeka.com, 2021).