Assalamu'alaykum Diaris.
Jadi, kemarin aku iseng buka group whatsapp RT tempat tinggalku di ponsel suami. Di sana ada chat dari warga yang merasa resah terhadap mereka yang membangunkan sahur. Seperti biasa setiap bulan Ramadhan selalu ada yang membangunkan sahur secara keliling, aku rasa hal ini sudah menjadi tradisi ya di setiap daerah karena dulu di tempat kelahiranku juga sama selalu ada yang bangunkan sahur keliling sambil bawa kentongan setiap jam setengah tiga pagi. Hal itu pun kudapati di setiap tempat yang kutinggali selama merantau. Oh iya di daerah Diaris gitu juga nggak?.
Tradisi membangunkan sahur memang tak masalah, malah bagus biar kita yang mau sahur nggak kesiangan, tapi harus diperhatikan caranya. Kalau di tempat kelahiranku biasanya cukup pakai kentongan sambil berseru keliling rumah warga, atau kalau di jalan raya biasanya pakai bedug. Di tempat kostku dulu malah seruan ngajak sahurnya dibikin lagu, ada nadanya, nggak lupa pakai alat musik pukul yang entah apa jenisnya, tapi jadi lebih enak didengar, hehehe.
Selama beberapa kali aku pindah tempat tinggal dengan berbagai macam versi tradisi membangunkan sahur, sepertinya baru di tempat tinggalku sekarang deh yang agak ekstrem sampai dikomplain warga. Gimana nggak ekstrem, orang bangunkan sahur pakai petasan dong. Orang lagi nyenyak tidur, tenang, tiba-tiba dengar bunyi teriak-teriak ditambah ledakan petasan, berasa lagi ada ditengah tawuran ngga sih. Orang-orang yang sehat aja kagetnya minta ampun, apalagi mereka yang lagi sakit, butuh ketenangan lebih.
Sebenarnya secara pribadi aku baru tahu kalau di tempat tinggalku yang sekarang ini punya tradisi bangunkan sahur. Selama hampir dua tahun tinggal di sini, tepatnya ya ditahun kemarin aku nggak pernah dengar orang-orang bangunkan sahur. Tapi kemarin (tahun ini) saat hari pertama dan kedua sahur, aku dikejutkan dengan suara riuh orang-orang bangunkan sahur sekitar jam setengah tiga pagi, ramai pisan, dan memang ada terdengar suara petasan, kupikir bukan petasan sih. Eh tahunya beneran. Agak panik juga dengarnya, panik anak balitaku ikut terbangun dari tidurnya. Kalau sampai terbangun dan ikut sahur, duh kudu usaha keras lagi untuk mengajaknya tidur, belum lagi rewelnya efek kurang tidur karena mendadak bangun.
Entahlah maksudnya apa bangunkan sahur pakai petasan, mungkin biar meriah kali ya. Tapi jujur sih aku mendengar suara orang bangunkan sahur tuh hanya di hari pertama dan kedua aja, selebihnya aku dibangunkan oleh suara alarm dari ponsel. Mungkin saking lelapnya aku tidur. Di tempat tinggal Diaris ada tradisi bangunkan sahur nggak tuh? Boleh dong sharingnya seperti apa, apakah pakai petasan juga?. Jangan ditiru ya Diaris, hehehe. Sudah ditertibkan kok sama Pak RT.