Dr. Juvenal Urbino terhenyak sekaligus terkejut mendapati lawannya bermain catur, Jeremiah de Saint-Amour telah meninggal. Sebagai dokter yang pernah merawatnya, ia akan memberikan penghormatan terakhir dengan menghadiri pemakaman sang pecatur.
Rumah tangga Dr. Urbino sendiri saat itu sangat harmonis karena meskipun istrinya Fermina tahu bahwa kadang suaminya pernah lupa diri, akhirnya toh ia akan tetap kembali pulang ke rumah. Kembali tidur di sampingnya dan saling menguatkan diri satu sama lain.
Maka ketika suatu hari didapatinya sang dokter itu meninggal akibat gagal menangkap burung nuri yang berteriak-teriak di rumahnya, dunia Fermina terasa kosong.
Dr. Urbino mati tanpa Komuni, tanpa sempat bertobat atau mengucapkan selamat tinggal pada jam empat lewat tujuh menit pada hari Minggu Pentakosta. Memberikan Fermina Daza status baru sebagai janda dokter.
Baca Selengkapnya
Visit Blog