Halo hai teman-teman, gimana? Masih on point semangatnya menyelesaikan target-target Ramadan? Mudah-mudahan masih senantiasa diberi kesabaran dalam menjalaninya, ya.
Di momen Ramadan ini, tidak hanya tadarus dan tarawih saja. Di Desa ku ada tradisi yang belakangan disemarakkan dan digalakkan, yaitu: santunan anak yatim.
Kegiatan ini dijalankan 3 kali dalam setahun. Diantaranya di bulan Muharram, Ramadhan, dan yang satu lagi sy lupa haha.
Intinya, di Desa kami, dalam setahun diadakan tiga kali santunan anak yatim.
Khusus di bulan Ramadan, kegiatannya dirangkaikan dengan peringatan malam Nuzulul Qur’an. Atau hari turunnya Al Qur’an yakni 17 Ramadan.
Hal yang sangat menggembirakan dari kegiatan sosial ini adalah antusias masyarakat dalam berlomba-lomba membahagiakan anak yatim dan piatu.
Di desa ku, ada tim khusus yang mengkoordinir anak-anak tersebut. Datanya lengkap. Dihimpun dan dipastikan semua dapat.
Tim membagikan amplop kepada seluruh jama’ah tarwih ke semua musholah dan masjid yang ada di desa. Kemudian masyarakat akan menyetorkan sebelum tanggal 17 Ramadan.
Tim juga menyebar amplop kosong kepada donatur terpilih seperti PNS, pengusaha, atau orang-orang yang mengajukan diri untuk dijadikan donatur.
Tim tersebut tidak pernah memberi patokan atau standar tertentu dalam mengisi amplop. Tapi amplop itu selalu kembali dalam keadaan terisi bahkan kadang-kadang penuh sekali. Luar biasa.