Ramadan kemarin menyempatkan saya untuk membaca Buku ini. Meskipun, tahun depan belum tentu akan berjumpa kembali. Momen mengingat Ramadan dengan membaca buku best seller dan mengangkat martabat kaum muslim sesungguhnya membuat mindblowing. Mengangkat topik pahlawan super yang kita kenal sebagai toko fiksi tak teraba, abstrak tapi menonjol dalam kenyataan sebagai superstar.
Decak kagum pada khayalan membawa kaum muslim terlena akan kesempurnaannya menengok ke belakang. Menjadi lupa akan jati diri bahwa nenek moyangnya tidak digambarkan berlaga bagai supestar khayalan.
Islam membawanya ke samudera yang kaya akan kebijaksanaan. Bukan harta melimpah yang membuat mereka berubah tapi iman yang sempurna sudah cukup merubah pola pikir dan sikap menjadi pribadi mulia seperti apa yang dikatakan buku ini pada halaman 21 yang katanya “banyak orang meyakini, dengan punya banyak harta mereka akan bahagia….”