Awal tahun 2020 aku pergi ke toko buku karena stok buku sudah habis. Aku belum belum memikirkan mau beli buku apa. Setelah masuk toko buku gramedia, di rak best seller terpampang buku berjudul “homo sapiens: asal usul umat manusia.” Buku itu cukup tebal dan bukan fiksi. Tiba-tiba moodku ingin membaca buku science yang sebelumnya jarang aku baca.
Singkatnya setelah beli aku membaca bukunya yang menurutku mudah dipahami dan masuk akal. Setidaknya salah satu buku science yang membuatku betah membacanya. Ya, itu pikiranku saat itu. Dalam seminggi buku itu sudah sampai bab 11. Tantangan berikutnya hadir justru di tengah buku yaiti bab 13 yang membahas tentang agama.
Baru saja satu halaman di bab itu membuatku menutup buku. Isinya berbeda dengan agama yang aku yakini sehingga membuatku tidak melanjutkan membaca setidaknya hampir satu tahun lebih. Baru setelah itu dengan tekad bulat aku kembali membaca. Aku meyakinkan diri dan mengumpulkan keberanian untuk meletakkan keyakinanku sesaat dan memisahkannya dengan apa yang aku baca. Semudah itu? Jelas tidak! Kadang geli, kadang marah.
Tapi setelah menyelesaikan bukunya, aku justru memiliki pandangan lain tentang bagaimana manusia di masa depan. Kalian perlu sesekali membaca buku ini. Buku ini menantang sekaligus menyulut keberanian mempertanyakan eksistensi keyakinanmu.