Sepenggal lagu Jikustik yang paling aku sukai mengalun mengiringi gerakanku membuka laptop, menyolok charger hp dan meletakkan ransel mungil yang kubawa tadi. Iringan lagu berjudul ‘Kawan, Aku Pulang’ seolah menjadi soundtrack yang menyambutku datang ke café ini. setelah sekian lama, setelah enam bulan lamanya aku tidak pernah mengunjungi tempat ini.
“Kak, lama tidak kelihatan. Pesan apa?!” Tanya Aqib, lelaki berwajah manis yang selalu datang menyodorkan menu padaku.
Sehangat secangkir kopi mengantar perbincangan
Tentang masa lalu kita merancang masa depan
Ingatkah janjiku kawan bila nanti kuterbang
Takkan kumelupakan jalan pulang
“Biasa saja. Cappuccino.” Jawabku sambil melayangkan senyum termanis. Seolah mereka merindukan senyuman manisku.
“Hot? Iced?”
“Hot”