Selalu menyenangkan mendengar tanggapan teman-teman yang diam-diam membaca cerita di blog ini. Ada rasa puas, bangga dan merasa berguna karena ternyata cerita-cerita ini dapat menghibur atau menginspirasi orang. Hal-hal itulah yang kelak menjadi bagian terpenting mengapa blog ini tetap ada. Sebab, dukungan dan respon baik dari pembacaku yang budiman merupakan energi positif yang membuatku terus semangat bercerita.
Maka pada tulisan ini, izinkan kembali diriku berbagi cerita pernikahan yang masih seumur jagung ini. Aku pernah mendengar nasihat, setelah menikah tahanlah untuk tidak bertengkar paling tidak 40 hari. Jujur, keluargaku maupun keluarga suami tidak pernah menasihati hal itu.
Sebenarnya, aku juga tidak berharap terjadi pertikaian setelah menikah, bukan hanya untuk 40 hari tapi juga untuk waktu yang tidak ditentukan.