Rasanya baru kemarin saya sampai dari perjalanan 1 minggu di Papua. Satu minggu lalu saya kebetulan ada tugas ke Asmat dan Timika, 2 lokasi yang sebelumnya cuma ada di bayangan saya aja seperti apa bentuknya dan bagaimana jauhnya.
Menginjak tanah Asmat untuk pertama kalinya bukan perkara mudah, meski tak terlalu sulit buat saya. Ada banyak pikiran berkeliaran, banyak tanya di benak saya yang waktu itu belum terpenuhi jawabnya.
“Untuk sampai di Asmat, kita akan ambil pesawat yang transit ke mana dulu ya?”
“Kalau di sana cuacanya gimana ya? Dingin, panas, lembab?”
“Barang apa aja ya yang perlu dipersiapkan untuk di sana?”
“Eh katanya di Asmat itu nggak ada mobil, terus pada pakai apa ya?”
Dan sejumlah tanya lainnya yang masih menjadi misteri sampai hari keberangkatan itu pun tiba.
Perjalanan ke Asmat rupanya cukup 1x berpindah pesawat. Dari Jakarta ambil rute ke Timika, transit sekitar 40 menit di Makassar. Kemudian dari Timika nanti akan berganti pesawat kecil twin otter untuk melanjutkan perjalanan ke Bandara Ewer di Asmat.
Untuk rute Jakarta-Timika memakan waktu sekitar 6 jam 20 menit termasuk transit di Makassar. Selebihnya perjalanan dari Timika-Ewer perlu waktu 40 menit. Setelah itu perjalanan masih dilanjut dengan speedboat dari bandara Ewer menuju Agats, pusat kabupaten Asmat berada.
Menariknya adalah j…