Pembahasan mengenai pola asuh anak memang cukup tricky, tidak semua pola asuh anak dapat dilakukan kepada anak secara bersamaan. Saudara kandung pun bisa saja memerlukan pola asuh yang berbeda.
Terkait dengan bagaimana pola asuh yang baik untuk diterapkan, diperlukan pendekatan yang sangat intim terhadap anak, sehingga orang tua mengetahui apa yang dibutuhkan anak tersebut.
Ketika orang tua salah menerapkan pola asuh yang tidak sesuai kepada anaknya. maka besar kemungkinan akan banyak hambatan dan permasalahan dalam kehidupan anak dan semakin berpengaruh saat anak mulai beranjak remaja.
poin pertama ini akan sangat menjadi pengaruh besar pada perkembangan anak, jika permasalahan anak tidak segera diselesaikan, maka kepercayaan dirinya akan rendah dan akan memiliki banyak permasalahan dalam dirinya saat pertumbuhannya.
Anak kecil terkadang memang sedikit menyebalkan, suka sekali membuat rusuh di saat suasana sudah tenang, tetapi seorang anak melakukan demikian hanya untuk mencari perhatian dari orang tuanya.
Marahnya orang tua, akan dianggap sebagai bentuk perhatian terhadap dirinya bagi si anak, karena ia berhasil mengalihkan orang tuanya dari gadget atau aktivitas lain untuk tertuju kepada si anak
Jika seorang anak tidak mendapatkan perhatian dari dalam rumahnya, maka saat mulai beranjak remaja, anak tersebut akan mencari perhatian orang lain dari berbagai hal bisa dengan melakukan hal positif atau hal negatif
Ketika pola asuh anak kurang baik, maka saat usianya mulai bertambah, dirinya akan mudah sekali terkena gangguan mental. Karena ada luka atau tempat kosong yang belum terpenuhi dan terobati dan hampir banyak orang memiliki sisi balik dari kehidupannya yang tidak terlihat, terkadang hal kecil yang dianggap remeh oleh segelintir orang ternyata berefek besar pada yang lain.
Karenanya tidak boleh menjudge seseorang hanya sekedar melihat permasalah yang dilewatinya pada saat itu, karena bisa saja dirinya sudah banyak menahan beban yang sudah sangat lama, dan tiba-tiba saja keluar dan meledak saat ada yang memancingnya.
poin ini banyak sekali terjadi bukan hanya pada anak-anak, anak muda sampai dewasa pun banyak yang merasakan nya, itu bisa saja terjadi karena pengaruh pola asuh yang didapat sewaktu kecil, tidak terbiasa untuk meluapkan atau memberitahu emosi yang sedang dirasa.
Istilah sekarang biasa disebut sebagai inner child, merupakan kondisi seseorang yang menyimpan berbagai masalh dan emosi sewaktu kecil yang belum terselesaikan. sehingga dirinya pun terkadang tidak tahu kenapa dirinya sedih, marah, ataupun bahagia.
pola asuh anak yang sering kali memanjakan kehidupannya, seolah dijadikan sebagai robot yang selalu mengiyakan apa kata orang tuanya, tanpa memberi anak pilihan untuk mencoba hal baru, terkait apa bidang yang disukai.
Tetapi untuk mengikutsertakan anak dalam sebuah diskusi, orang tua perlu untuk memperhatikan kondisi anak. apakah anak tersebut sudah dapat diajak untuk menimbang keputusan atau belum, jika belum coba lah untuk lebih banyak berbicara pada anak terkait baik dan buruk diantara dua pilihan, sehingga anak lebih memahami kenapa dia harus melakukan hal tersebut.