Diskriminasi. Itu yang aku nilai terhadap mereka yang mencari guru bukan karena jam terbang mengajar, tapi penampilan fisik. Semua teman-teman mengakui hal itu. bahkan temanku asal Rusia yang memenuhi syarat secara penampilan bisa menjadi guru dengan bayaran tinggi hanya untuk berdiri dan tersenyum di depan kelas. Jangan tanya bahasa Inggrisnya, dia sama sekali tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris. Memahami konten percakapan secara umum pun tidak.
Selama satu semester aku melewati hari-hari yang begitu buruk. Kupikir Tuhan sudah menyerah mengujiku. Ternyata tidak. Ujian sebenarnya justru datang di saat aku berpikir sudah hidup tenang selamanya. Meskipun tidak punya banyak uang, aku bisa menyelesaikan masalah tanpa harus berutang. Setidaknya setiap bulan aku bisa menabung sedikit. Tidak berfoya-foya, tidak gila belanja, dan makan makanan sehat untuk menghindari sakit di rantau.