Sebenarnya, mengajak keponakan saya yang berusia 7 tahun untuk traveling bareng, sudah ada dalam otak saya sejak beberapa tahun belakangan. Namun, orang tuanya belum mengizinkan saya untuk membawa anak laki-lakinya berpergian jauh dari orang tuanya. Dan, semua itu akhirnya berakhir dengan mereka mengizinkan saya untuk membawa anak mereka yang berusia 7 tahun untuk traveling bersama saya Zia-nya ( read : tante – dalam Bahasa Italia ).
Proses yang dilalui cukup panjang ternyata, karna harus membuatkan passport untuk keponakan yang saat wawancara ditanyain sedemikian rupa. Wajar sih, pihak imigrasi khawatir kalau-kalau ada eksploitasi anak di bawah umur. Untung saja, semua pertanyaan dijawab dengan baik dan passport untuk keponakan saya bisa terbit.
Sebenarnya, saya tidak hanya pergi berdua saja dengan keponakan, tapi dengan beberapa keluarga saya lainnya. Yaa seperti traveling dengan keluarga besar minus orang tua keponakan karna harus mengasuh anak mereka lainnya yang masih bayi.
Persiapan membawa keponakan tentu tidak semudah membawa diri sendiri atau orang dewasa lainnya. Ada banyak hal yang harus dipikirkan dan dipersiapkan. Nah, berikut adalah beberapa tips traveling anti report yang bisa digunakan sebagai referensi untuk membawa anak kecil baik anak sendiri atau keponakan untuk traveling pertama kali ke luar negeri.