Film pendek “We” karya tim Riuh Record ini adalah film sederhana tentang kisah seorang anak perempuan bernama Adin, lulusan SMA yang hendak menginjak bangku kuliah. Meski ide cerita diambil dari kisah sang anak, potret yang disoroti justru sosok seorang ayah.
Sang ayah yang baru pulang kerja, disambut hangat oleh anak perempuannya dengan ekspresi cemas. Sang anak rupanya menanti laptop sang ayah untuk melihat pengumuman hasil ujian masuk perguruan tinggi (mungkin SBMPTN, bisa pula SNMPTN). Hasilnya, sang anak lolos masuk perguruan tinggi yang diimpikan di Jakarta. Ekspresi bahagia dan haru jelas terekam di wajah keluarga itu. Meski, ekspresi sang ayah cepat berubah-ubah (dari gembira, haru, sedih, bercampur aduk) yang juga dengan menampilkan potret sang ayah sedang sendiri dan merenung. Cerita ini berakhir saat sang anak dan ibunya diantar oleh sang ayah ke bandara, lalu ditutup dengan adegan one take shot sang ayah di dalam mobil selepas mengantarkan anaknya. Adegan yang begitu menguras emosi penonton.
Ceritanya sederhana. Apa yang membuatnya menjadi istimewa?