Yogyakarta merupakan kota yang memiliki dua alun-alun di dalamnya. Biasa disebut dengan alun-alun lor dan alun-alun kidul. “Lor” adalah Bahasa Jawa untuk Utara sedangkan “kidul” adalah Bahasa Jawa untuk Selatan. Nah, kemeriahan malam hari Kota Yogyakarta berada di Alun-Alun Kidul yang menjadi salah satu tempat wisata favorit.
Sebelum menceritakan tentang gemerlapnya Alun – Alun Kidul yang disebut dengan Alkid, ada baiknya sedikit belajar sejarah tentang keberadaan alun-alun. Alun – alun lor berada di sebelah Utara Kraton Yogyakarta sehingga bisa dianggap sebagai halaman depan Kraton. Luasnya lebih besar dibandingkan dengan alkid. Namun keduanya memiliki pohon beringin kembar yang terkurung (ringin kurung) di tengahnya. Selain itu persamaan berikutnya adalah alas dari keduanya berupa pasir. Alun-alun Utara digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan Kraton. Pada zaman dahulu, Alun – Alun Utara merupakan tempat dimana rakyat melakukan “tapa pepe” (berjemur memakai baju putih) sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dirasakan.
Alun – Alun Kidul, memiliki luas yang lebih kecil daripada Alun – Alun Utara. Terletak di sebelah Selatan Kraton dan segaris lurus dengan Alun – Alun Utara sehingga bisa dianggap sebagai halaman belakang Kraton. Dahulu kala, Alkid digunakan sebagai tempat latihan para prajurit Kraton dan tempat persiapan acara Grebegan. Di bagian Timur terdapat kandang gajah milik Kraton Yogyakarta.