Selain pembicaraan tentang menikah dan anak, kepemilikan rumah menjadi topik yang sering dibicarakan di umur pertengahan 20. Awalnya aku nggak terlalu menyadari hal ini. Bahkan ketiganya pun belum ada didalam kehidupanku 😛 tapi hidup ditengah masyarakat medioker ya tentulah ikut nyerempet bahasan ini.
Ternyata aku nggak sendirian. Pembicaraan rumah sampai dituliskan Ratu Cungpret dalam novel terbarunya: Home Sweet Loan. Nggak berhenti sampai situ dong. Komikus Bintang Emon pun membuat konten yang secara blak-blakan mengutarakan kegundahannya tentang harga rumah yang selangit.
Oke, kali ini bakal bahas lebih jauh tentang novel Home Sweet Loan. Novel yang aku dapetin dari mbak S. Thank you mbak S!
Blurb:
Empat orang yang berteman sejak SMA bekerja di perusahaan yang sama meski beda nasib. Di usia 31 tahun, mereka berburu rumah idaman yang minimal…nyerempet Jakarta.
Kaluna, pegawai Bagian Umum, yang gajinya tak pernah menyentuh dua digit. Gadis ini kerja sampingan sebagai model bibir, bermimpi membeli rumah demi keluar dari situasi tiga kepala keluarga yang bertumpuk di bawah satu atap. Di tengah perjuangannya menabung, Kaluna dirongrong oleh kekasihnya untuk pesta pernikahan mewah.
Tanisha, ibu satu anak yang menjalani “long distance marriage,” mencari rumah murah dekat MRT yang juga bisa menampung mertuanya.
Kamamiya, yang berambisi menjadi selebgram, mencari apartemen cantik untuk diunggah ke media sosial demi memenuhi gengsinya agar bisa menikah dengan pria kaya.
Danan, anak tunggal tanpa beban yang akhirnya berpikir untuk berhenti hura-hura, dan membeli aset agar bisa pensiun dengan tenang.
Apakah keempat sahabat ini berhasil menemukan rumah yang mampu mereka cicil? Dan apakah Kaluna bisa membentuk keluarga yang ia impikan?
Baca Selengkapnya
Visit Blog