Bersatulah, hajar selimut polusi
Ingatlah, hai, wahai kau manusia (wahai kau manusia)
Tuhan menitipkan aku
Ho, di genggam tanganmu (di genggam tanganmu)
Mungkin kita pernah lupa, bahwa alam ini telah dititipkan Tuhan kepada manusia. Kepada kita semua untuk dijaga. Yang sejatinya juga untuk menjaga kita. Tapi kita sering tidak tahu diri. Kita tebang habis pohon-pohon itu sampai tak tersisa. Bahkan untuk sekadar menghirup oksigen saja kita berebut pada satu atau dua pohon saja. Itupun, kita sudah tidak ingat siapa yang menanamnya dulu.
Lalu kapan kita akan terpanggil untuk menginvestasikan oksigen sendiri? Setidaknya untuk rumah kita sendiri? Setidaknya untuk keluarga kita sendiri?