Sebenarnya, di tulisan terdahulu, sudah saya jelaskan bagaimana update pemakaian alat tersebut, oleh si Kakak selama 2,5 bulan.
Di mana, keknya saya cuman lebih menekankan, bagaimana hampir gilanya maminya, selama si Kakak pakai alat itu, hahaha.
Sayangnya, saya lupa sih, sampai berapa lama si Kakak pakai alat itu, kayaknya cuman 3 bulanan aja deh, itupun udah makin nggak rutin.
Dan pemakaiannya juga kayak cuman syarat aja, dimasukin ke mulutnya, khususnya pas mau tidur. Dan belum juga 5 menit, tuh alat udah di bawah kasur lah, di lantai lah.
Lepas sodara, entah karena si Kakak yang ketiduran dan nggak sengaja melepaskan alat itu dari mulutnya. Atau emang dia sengaja lepas setelah maminya nggak liatin dia pas mau tidur.
Yang jelas, tak lama setelah itu, sayapun juga ikut menyerah, kayaknya nggak sehat buat mental saya, dan mental si Kakak. Jangan sampai deh, tujuannya pengen bikin gigi si Kakak jadi rapi dan rata, serta bikin dia nggak mangap lagi, malah mental health kami, taruhannya, hahaha.
Dia nggak sanggup pakai alat yang nggak nyaman itu. Dugaan saya sih, keknya alatnya yang kebesaran. Tapi si kakak emang butuh alat yang sebesar itu, karena masalah utamanya adalah, memasukan gigi depannya, yang tumbuh nyaris lurus ke luar, hadeh.
Dan kegunaan utama dari Myobrace kan, sebenarnya buat membenarkan kebiasaan anak yang salah, misal suka bernafas dari mulut. Hal itu memang nggak sehat, dan bisa mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak.
Tapi, sekali lagi saya kasih tahu, jujur ya saya pengen angkat bendera putih banget dengan kebiasaan mangap si Kakak Darrell itu.
Selengkapnya baca di parentingbyrey.com